Ramadhan stok turun, PMI Palangka Raya ajak warga donorkan darah
4 Mei 2021 12:43 WIB
Kepala UTD PMI Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah dr Maria Dewi Purwanti memberikan suvenir dan takjil kepada pengendara yang melintas di kawasan bundaran kecil sembari sosialisasi mengenai donor darah, Senin (3/5/2021). (FOTO ANTARA/Adi Wibowo)
Palangka Raya (ANTARA) - Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, berupaya menjaga keamanan stok darah karena jumlah pendonor selama pandemi COVID-19 dan bulan suci Ramadhan 1422 Hijriah mengalami penurunan sehingga terus mengimbau ajakan kepada masyarakat ikut mendonorkan darah .
"Kondisi stok darah di UTD PMI selama Ramadhan 1422 Hijriah sangat menipis. Maka dari itu kami sosialisasikan kepada masyarakat agar bisa mendonorkan darahnya ke UTD PMI Kota Palangka Raya, agar stok darah di daerah kita tidak kian menipis," kata Kepala UTD PMI Kota Palangka Raya dr Maria Dewi Purwanti di Palangka Raya, Selasa.
Menurut dia, pihaknya sangat mengerti dengan situasi sekarang ini. Namun keamanan stok darah harus terus dijaga agar selalu tersedia ketika ada pasien yang membutuhkan transfusi darah, apalagi jika kondisinya darurat.
Untuk itulah pihaknya berjuang keras agar stok darah tetap aman. Berbagai cara dilakukan untuk mengajak dan meyakinkan masyarakat untuk tetap mendonorkan darahnya secara rutin sehingga stok darah di PMI juga selalu terjaga.
"Perlu diketahui oleh masyarakat bahwa tidak perlu takut mendonorkan darah di tengah pandemi COVID-19 ini karena donor darah tidak menimbulkan penularan virus COVID-19 melalui darah," katanya.
Hal tersebut ditegaskan, karena sampai saat ini tidak ada penelitian virus COVID-19 itu bisa menularkan melalui darah. Hanya saja ketika masyarakat melaksanakan donor darah di UTD PMK setempat, wajib menaati protokol kesehatan.
"Petugas kita saat melayani masyarakat yang hendak donor darah, selain menerapkan protokol kesehatan, mereka juga dibekali alat pelindung diri guna menghindari terjadinya hal yang kita tidak inginkan terjadi," katanya.
Ditambahkannya, biasanya UTD PMI Kota Palangka Raya setiap bulannya dapat menyetok darah berbagai golongan yakni A, B, O dan AB sekitar 1.300 sampai 1.500 kantong.
Setelah terjadi pandemi COVID-19 dan saat bulan suci Ramadhan ini stok darah terus mengalami pengurangan setiap bulannya. Saat ini stok darah yang terkumpul per bulannya hanya sekitar 800 sampai 900 kantong darah saja.
"Sedangkan masyarakat yang membutuhkan darah untuk keperluan operasi serta lain sebagainya, setiap harinya selalu ada," katanya.
Dia mengajak masyarakat tetap rutin mendonorkan darah karena setetes darah yang didonorkan sangat membantu warga yang sedang membutuhkan. Masyarakat diminta tidak takut untuk donor darah, karena dengan donor darah tubuh kita akan sehat.
"Mari donor darah untuk membantu warga kita yang memerlukannya, setetes saja darah kita sangat berarti bagi yang membutuhkan," demikian Maria Dewi Purwanti .
Baca juga: Palangka Raya diminta awasi ketersediaan sembako selama Ramadhan
Baca juga: RSBA PMI Kalteng ramai didatangi warga terdampak asap
Baca juga: Palangka Raya libatkan 278 UKM meriahkan "Pasar Wadai" Ramadhan
Baca juga: Tes antibodi COVID-19 di PMI Kotim-Kalteng diupayakan tetap Rp125 ribu
"Kondisi stok darah di UTD PMI selama Ramadhan 1422 Hijriah sangat menipis. Maka dari itu kami sosialisasikan kepada masyarakat agar bisa mendonorkan darahnya ke UTD PMI Kota Palangka Raya, agar stok darah di daerah kita tidak kian menipis," kata Kepala UTD PMI Kota Palangka Raya dr Maria Dewi Purwanti di Palangka Raya, Selasa.
Menurut dia, pihaknya sangat mengerti dengan situasi sekarang ini. Namun keamanan stok darah harus terus dijaga agar selalu tersedia ketika ada pasien yang membutuhkan transfusi darah, apalagi jika kondisinya darurat.
Untuk itulah pihaknya berjuang keras agar stok darah tetap aman. Berbagai cara dilakukan untuk mengajak dan meyakinkan masyarakat untuk tetap mendonorkan darahnya secara rutin sehingga stok darah di PMI juga selalu terjaga.
"Perlu diketahui oleh masyarakat bahwa tidak perlu takut mendonorkan darah di tengah pandemi COVID-19 ini karena donor darah tidak menimbulkan penularan virus COVID-19 melalui darah," katanya.
Hal tersebut ditegaskan, karena sampai saat ini tidak ada penelitian virus COVID-19 itu bisa menularkan melalui darah. Hanya saja ketika masyarakat melaksanakan donor darah di UTD PMK setempat, wajib menaati protokol kesehatan.
"Petugas kita saat melayani masyarakat yang hendak donor darah, selain menerapkan protokol kesehatan, mereka juga dibekali alat pelindung diri guna menghindari terjadinya hal yang kita tidak inginkan terjadi," katanya.
Ditambahkannya, biasanya UTD PMI Kota Palangka Raya setiap bulannya dapat menyetok darah berbagai golongan yakni A, B, O dan AB sekitar 1.300 sampai 1.500 kantong.
Setelah terjadi pandemi COVID-19 dan saat bulan suci Ramadhan ini stok darah terus mengalami pengurangan setiap bulannya. Saat ini stok darah yang terkumpul per bulannya hanya sekitar 800 sampai 900 kantong darah saja.
"Sedangkan masyarakat yang membutuhkan darah untuk keperluan operasi serta lain sebagainya, setiap harinya selalu ada," katanya.
Dia mengajak masyarakat tetap rutin mendonorkan darah karena setetes darah yang didonorkan sangat membantu warga yang sedang membutuhkan. Masyarakat diminta tidak takut untuk donor darah, karena dengan donor darah tubuh kita akan sehat.
"Mari donor darah untuk membantu warga kita yang memerlukannya, setetes saja darah kita sangat berarti bagi yang membutuhkan," demikian Maria Dewi Purwanti .
Baca juga: Palangka Raya diminta awasi ketersediaan sembako selama Ramadhan
Baca juga: RSBA PMI Kalteng ramai didatangi warga terdampak asap
Baca juga: Palangka Raya libatkan 278 UKM meriahkan "Pasar Wadai" Ramadhan
Baca juga: Tes antibodi COVID-19 di PMI Kotim-Kalteng diupayakan tetap Rp125 ribu
Pewarta: Kasriadi/Adi Wibowo
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021
Tags: