Bojonegoro (ANTARA News) - Hujan beberapa hari terakhir di Kabupaten Bojonegoro, Jatim, merendam ribuan hektare areal tanaman tembakau Viriginia Voor Oosgt (VO) di wilayah setempat.

"Saya menanam 9.000 pohon, tiga hari yang lalu mulai terendam air hujan," kata seorang petani Desa Tegalkodo, Kecamatan Sukosewu, Trisno (41), Rabu.

Tanaman tembakau dengan usia berkisar tiga pekan itu, terendam air persis di permukaan tanah dan batangnya terendam air berkisar lima sentimeter.

Hal yang sama juga dialami para petani di sejumlah desa lainnya yang tanamannya terendam air hujan mulai Desa Purwoasri, Sitiaji,Njumput, Pacing, juga di kecamatan Sukosewu.

Termasuk juga tanaman tembakau di Desa Mbalongrejo, Glagahwangi, Terate dan sekitarnya di Kecamatan Sugihwaras. Tanaman tembakau di sejumlah desa itu, tidak hanya terendam air, namun juga mulai menguning pada daun bawah hingga pertengahan.

Trisno mengaku, tidak bisa berbuat banyak adanya rendaman air di sawahnya. Bisa saja airnya dialirkan keluar, hanya saja karena hujan terus menguyur, pekerjaan yang dilakukan tidak banyak membuahkan hasil.

Seorang petani Desa Tegalkodo lainnya, Sutariyanto berusaha membuang air dengan mesin pompa air, mengalirkan ke sungai."Kalau air tetap menggenang jelas tembakau yang saya tanam mati membusuk," katanya menjelaskan.

Baik Sutariyanto dan Trisno mengatakan, kalau hujan masih terus melanda wilayah setempat dalam sepekan, tanaman tembakau para petani akan rusak, tidak bisa dipanen. Kalau saja, cuaca kembali normal dalam sebulan perkembangan tembakau petani, kemungkinan masih bisa tertolong dan berkembang bagus.

"Kalau saya masih menunggu cuaca kembali normal, adanya genagan air di sawah saya biarkan dulu," Ucap Trisno menambahkan.

Sementera itu, Kepala Bidang Usaha Perkebunan Dinas Perhutanan dan Perkebunan Bojonegoro, Khoirul Insan mengaku, masih belum bisa memberi gambaran dampak hujan atas tanaman tembakau di wilayah setempat."Kami terus melakukan pemantauan di sentra tanaman tembakau di Bojonegoro," katanya.

Yang jelas, lanjutnya, pada awal tanam tembakau, para petani sudah dihimbau untuk meninggikan guludan dan hanya menanam satu baris untuk mengamankan kemungkinan terjadinya genangan air hujan.

Selain itu, para petani diminta untuk membangun saluran drainase di sawahnya, sehingga ketika sawahnya tergenang, air dengan cepat bisa terbuang.

Sementara ini, berdasarkan data yang masuk, luas areal tanaman tembakau Virginia VO di Bojonegoro, tertanam seluas 8.681 hektare dan tembakau Jawa 959 hektare. Luas areal tanaman tembakau Virginia VO dan Jawa itu, sesuai proyeksi pengendalian, sehingga pada musim panen harga bisa terkendali.
(ANT/A024)