Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa pagi naik hampir mencapai angka Rp9.000 per dolar, karena pelaku pasar kembali memburu rupiah, setelah adanya pernyataan bahwa pasar Asia tumbuh signifikan.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar menguat menjadi Rp9.008-Rp9.018 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.020-Rp9.030.

Direktur Currency Management Group, Farial Anwar di Jakarta, mengatakan, pertumbuhan ekonomi Asian yang merupakan faktor pendorong ekonomi Amerika Serikat dan Jepang mengakibatkan pelaku pasar asing aktif bermain di pasar domestik.

Pelaku asing meningkatkan investasinya di pasar domestik, sehingga kegiatan cukup ramai, katanya.

Farial Anwar mengatakan, rupiah diperkirakan akan mencapai angka Rp9.000 per dolar, apabila BI membiarkan pergerakan rupiah yang terus menguat hingga di bawah angka Rp9.000 per dolar.

"Kami memperkirakan rupiah akan dapat mencapai angka Rp9.000 per dolar, karena faktor positif makin kuat," ucapnya.

Menurut dia, bisa atau tidaknya rupiah meliwati angka Rp9.000 per dolar, tergantung BI apa akan membiarkan rupiah terus melesat ke bawah.

"Kami khawatir BI tidak akan melepasnya dan akan masuk pasar melakukan intervensi dengan melakukan pembelian," katanya.

Ia mengatakan, kenaikan rupiah yang terus terjadi dalam tiga hari ini, karena pelaku optimis penempatan dana di pasar Indonesia merupakan faktor yang paling tepat.

Karena pertumbuhan ekonomi Asia khususnya Indonesia paling menonjol di antara negara Asia, kecuali China dan India, ucapnya.

Ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, apabila pemerintah cepat mencairkan anggaran belanja pemerintah dan mendorong perbankan untuk memacu penyaluran kredit.
(h-CS/A024)