Jakarta (ANTARA) - PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) terus mendukung pengembangan infrastruktur sektor air minum secara berkelanjutan yang menyediakan akses air bersih berkualitas untuk masyarakat.

Direktur Utama PII M Wahid Sutopo melalui keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan pihaknya baru saja menyediakan penjaminan untuk proyek dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) unsolicitied yaitu Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Karian-Serpong.

Proyek SPAM Karian-Serpong adalah proyek ke-34 yang mendapatkan skema penjaminan dari PT PII dan proyek SPAM yang keenam setelah SPAM Umbulan, SPAM Bandar Lampung, SPAM Semarang Barat, SPAM Pekanbaru, dan SPAM Jatiluhur I.

"Harapannya, melalui penjaminan pemerintah oleh PII ini terus memperkuat keyakinan bagi para investor dan lembaga keuangan untuk berpartisipasi dalam investasi dan pembiayaan dalam pembangunan infrastruktur nasional khususnya di sektor SPAM. Dalam proyek ini, PII memberikan fasilitas penjaminan pemerintah atas risiko gagal bayar PJPK dan risiko terminasi," ujar Sutopo.

PII bertindak sebagai badan usaha penjaminan infrastruktur (BUPI) dengan pelaksana PT Karian Water Services yang dibentuk oleh pemenang lelang, yaitu konsorsium K-Water dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk sebagai badan usaha pelaksana (BUP) dalam perjanjian penjaminan terkait proyek.

PII juga menandatangani perjanjian regres dengan Kementerian PUPR sebagai penanggung jawab proyek kerja sama (PJPK).

Proyek SPAM Regional Karian-Serpong merupakan proyek pembangunan dan pengoperasian SPAM berkapasitas 4.600 liter/detik yang dilaksanakan dengan skema KPBU untuk jangka waktu kerja sama sampai dengan 30 tahun setelah tanggal operasi komersial (COD) yang akan memasok kebutuhan air bersih di wilayah DKI Jakarta, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.

Baca juga: PII berikan penjaminan proyek preservasi Jalintim Riau

Proyek tersebut merupakan proyek KPBU SPAM regional antarprovinsi yang diestimasikan mampu melayani sekitar 539.000 sambungan rumah (SR) di wilayah DKI Jakarta dan Banten.

Adapun manfaat ekonomi tambahan yang diharapkan dapat dihasilkan proyek terbagi dalam dua komponen yaitu manfaat langsung dari proyek yaitu meningkatkan cakupan air bersih di Kota Jakarta sampai dengan 3.600 liter per detik (lpd), Kota Tangerang sebesar 750 lpd, dan Kota Tangerang Selatan sebesar 650 lpd, mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan air tanah dan mencegah terjadinya penurunan permukaan tanah, serta membuka lapangan kerja.

Kemudian, untuk manfaat tidak langsung yaitu manfaat kesehatan adalah dampak dari peningkatan kualitas air yang diterima oleh pelanggan seperti adanya pengurangan morbiditas atau mortalitas terhadap penyakit yang disebabkan buruknya kualitas air.

Baca juga: PII dukung pengembangan infrastruktur air minum
Baca juga: PII-SMF dorong proyek skema KPBU untuk infrastruktur perumahan