Presiden Minta Menteri Kaji Hari Seni Rupa
26 Juli 2010 20:53 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menyampaikan arahan pada pembukaan Musyawarah Nasional II Partai Keadilan Sejahtera di Ballroom Pacific Place Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (17/6) ( ANTARA/Puspa Perwitasari)
Gianyar (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para menterinya mengkaji usul 23 April ditetapkan sebagai Hari Seni Rupa Nasional.
"Bicarakan baik dengan menteri, ada Mendiknas, Menko Kesra. Saya selalu terbuka terhadap pikiran baru," kata Yudhoyono dalam silaturahmi dengan para budayawan di Istana Tampaksiring, Bali, Senin malam.
Presiden mengakui penetapan sebuah hari nasional mesti melalui proses sistemik dan kajian matang serta mendalam agar membawa manfaat bagi semua pihak.
Budayawan Agus Dharmawan mengatakan, para seniman senirupa mengusulkan 23 April sebagai Hari Seni Rupa Nasional, merujuk hari wafatnya pelukis kenamaan Indonesia, Raden Saleh yang tidak diketahui hari lahirnya itu.
Agus juga meminta koleksi seni Istana-Istana Kepresidenan dibukukan sehingga publik mengetahuinya.
Usulan itu disambut baik Presiden Yudhoyono yang mengatakan dalam beberapa waktu terakhir ia telah menambah koleksi istana dengan karya nasional.(*)
G003/R010/AR09
"Bicarakan baik dengan menteri, ada Mendiknas, Menko Kesra. Saya selalu terbuka terhadap pikiran baru," kata Yudhoyono dalam silaturahmi dengan para budayawan di Istana Tampaksiring, Bali, Senin malam.
Presiden mengakui penetapan sebuah hari nasional mesti melalui proses sistemik dan kajian matang serta mendalam agar membawa manfaat bagi semua pihak.
Budayawan Agus Dharmawan mengatakan, para seniman senirupa mengusulkan 23 April sebagai Hari Seni Rupa Nasional, merujuk hari wafatnya pelukis kenamaan Indonesia, Raden Saleh yang tidak diketahui hari lahirnya itu.
Agus juga meminta koleksi seni Istana-Istana Kepresidenan dibukukan sehingga publik mengetahuinya.
Usulan itu disambut baik Presiden Yudhoyono yang mengatakan dalam beberapa waktu terakhir ia telah menambah koleksi istana dengan karya nasional.(*)
G003/R010/AR09
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010
Tags: