Zhengzhou, China (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Sedikitnya 52 orang tewas dan 20 orang lagi hilang akibat banjir yang disebabkan oleh hujan deras di provinsi Henan, China tengah, kata seorang jurubicara pusat pemantau banjir provinsi Henan, Senin.

Hujan lebat mengguyur kawasan-kawasan pegunungan di bagian barat dan selatan provinsi tersebut dari tanggal 23 hingga 25 Juli, menyebabkan kerusakan hebat di tiga kota -- Luoyang, Nanyang and Sanmenxia.

Di antara korban tewas, 37 orang dari Kota Luoyang, sebuah ibukota China kuno, tempat Warisan Dunia Longmen Grottoes.

Curah hujan tinggi itu berdampak pada 18,3 juta orang di kawasan sepanjang Sungai Yangtze.

Jumlah korban tewas yang dikeluarkan Dinas Penanggulangan Banjir itu termasuk di antaranya adalah korban akibat sambaran petir.

Terjangan banjir juga merusak 39.000 rumah, 755.000 orang dievakuasi, 974.000 hektar sawah siap panen hancur, dan kerugian harta benda mencapai 10,6 miliar yen (1,57 miliar dolar AS), katanya.

Menurut Dinas Penanggulangan Banjir, pada akhir pekan, volume air di beberapa danau dan bendungan di lembah Sungai Yangtzi mulai beranjak naik lagi.

Level air di Danau Poyang, provinsi Jiangxi masih satu sentimeter di di bawah level bahaya, sedangkan Danau Dongting, provinsi Hunan, tercatat 1,01 meter di bawah level bahaya, katanya.

Wakil Direktur Dinas Penanggulangan Banjir, Chen Lei, mengatakan pihak berwenang setempat terus memantau situasi air di danau-danau tersebut, termasuk juga fasilitas-fasilitas instalasi listrik tenaga air untuk mencegah kerusakan yang lebih besar.

(M043/B002/S026)