Cibinong, Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor Ade Yasin mengungkapkan terus mengevaluasi dan memperbaiki pelaksanaan pendidikan di wilayah itu selama pandemi COVID-19.

"Kami dari pemerintah daerah yang akan mengevaluasi serta memperbaiki metode pendidikan di masa pandemi ini. Agar anak-anak kita tetap mendapatkan pendidikan yang terbaik," ungkapnya terkait Hari Pendidikan Nasional di Cibinong, Bogor, Ahad.

Fia mengatakan, pandemi berdampak pada perubahan kebijakan metode pendidikan, dari semula tatap muka menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Langkah tersebut demi keselamatan peserta didik ataupun pendidik dari risiko penularan COVID-19.

Namun, menurut dia, penerapan metode PJJ banyak terkendala, mulai dari kemampuan orangtua murid memfasilitasi gawai, kuota internet sehingga membuat metode belajar tidak terorganisir.

Baca juga: Cerita warga Leuwiliang Bogor puasa Ramadhan hingga jam sembilan malam
Baca juga: Kabupaten Bogor buka pendaftaran 1.200 beasiswa S1

"Di hari pendidikan ini, saatnya kita semua menyatukan langkah-langkah dan mencari jalan keluar bersama-sama," kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu.

Ia berharap para orang tua yang memegang peranan mulia sebagai pendidik utama bagi putra-putrinya maksimal dalam mengawal pelaksanaan PJJ. Kemudian, upaya lainnya, melakukan uji coba pembelajaran tatap muka secara terbatas di 170 sekolah.

Ade Yasin bahkan memperpanjang uji coba yang semula hanya berlangsung 9 Maret hingga 10 April 2021, karena dianggap berjalan lancar. Tidak ditemukan sekolah yang menjadi klaster penularan COVID-19, meski beberapa sekolah masih kedapatan belum menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

Di samping itu, pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), politisi PPP itu mengaku akan menekan angka putus sekolah. Data terakhir Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor menunjukkan angka putus sekolah di wilayahnya, yaitu sebesar 0,062 untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan 0,203 untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).