Jakarta (ANTARA News) - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Senin pada pembukaan didominasi aksi beli terpicu berlanjut membaiknya saham-saham Wall Street yang mendorong Indeks Harga Saham Gabungan naik 0,34 persen menjauhi angka 3.000 poin.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) naik 10,947 poin menjadi 3.052.967 dan indeks LQ-45 bertambah 2,963 poin atau 0,50 poin menjadi 591.522.

Analis Valas, Alfiansyah di Jakarta, mengatakan, indeks BEI sudah diperkirakan akan kembali mengalami kenaikan, karena bursa Wall Street berlanjut menguat, setelah sejumlah emitan asing itu mengalami kenaikan laba yang cukup signifikan.

"Kami optimis indeks BEI akan kembali menguat, karena faktor positif masih mendukung pasar, " ucapnya.

Menurut dia, kenaikan indeks BEI karena pelaku memburu saham-saham unggulan dan murah yang diperkirakan masih dapat menguat.

Saham-saham yang diburu pelaku pasar antara lain, saham industri rokok, otomotif, dan industri perbankan, katanya.

Pasar yang didominasi aksi beli, lanjut dia diperkirakan akan kembali terjadi pada siang nanti, setelah stress test (uji kemampuan bank menyerap kerugian) perbankan Eropa memberikan keyakinan dari 97 bank hanya tujuh bank yang dikenakan finalti untuk menambah modal.

Saham yang mengalami kenaikan Gudang Garam naik Rp450 menjadi Rp35.850, saham Astra Internasional naik Rp400 menjadi Rp50.500, saham Indo Tambang Mega menguat rp250 menjadi Rp30.000, saham Bank Mandiri bertambah Rp50 menjadi Rp6.150, saham BCA naik Rp50 menjadi rp6.050, dan saham Bank BRI menguat Rp50 menjadi Rp10.000,-

Pasar, menurut dia, optimis indeks akan kembali menguat hingga mendekati level 3.100 poin

Apabila indeks dapat mencapai level 3.100 poin, maka kenaikan itu diperkirakan akan berlanjut, ujarnya.

Sebelumnya sejumlah analis mengatakan, indeks kemungkinan akan bisa akan 3.300 poin, karena sentimen positif akan mendominasi pasar.

Indeks akan terus bergerak naik, meski masih tergantung oleh pasar eksternal seperti bursa Wall Street, karena faktor fundamental ekonomi makro Indonesia terus membaik, katanya.
(h-CS/A024)