Tapsel (ANTARA) - Tim Basarnas diturunkan untuk menambah kekuatan dalam proses mengevakuasi korban tanah longsor di sekitar proyek PLTA Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
"Jumlah Tim Basarnas yang bergabung sekarang sudah ada 21 personel," kata Kabid Kedaruratan/Logistik BPBD Tapanuli Selatan, Hotmatua Rambe, Sabtu.
Rinciannya, Tim Basarnas dari Medan 10 orang, Toba tujuh orang dan dari Sibolga empat orang.
Kehadiran Basarnas menambah kekuatan tim dari unsur TNI (25 orang), Polri (25 orang), BPBD (10 orang), kecamatan (10 orang) plus Pengawasan Perusahaan PT NSHE (North Sumatera Hydro Energy), pelaksana Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru yang berkapasitas 510 MW.
Seluruh tim yang bergabung akan kembali bekerja Sabtu pagi sekitar pukul 07.30 WIB ke TKP untuk mencari sisa korban tertimbun tanah longsor dan belum ditemukan.
"Hari pertama pencarian Jumat (30/4) hingga dihentikan pencarian tim gabungan baru berhasil mengevakuasi tiga orang korban," katanya.
Baca juga: BPBD Tapanuli Selatan: Tiga korban longsor ditemukan tewas
Baca juga: 12 orang tertimbun longsor di Tapanuli Selatan
Firman Taufick selaku Communication and External Affair Director PT NSHE dalam keterangannya diterima ANTARA menyampaikan bahwa dua karyawan Synohidro yang hilang akibat tergulung tanah longsor di Wek I Kecamatan Batang Toru bernama Long Quan (WNA) dan Dolan Sitompul (warga lokal) juga belum berhasil ditemukan.
"Kita berharap dan doa-kan semoga proses evakuasi tim gabungan pada hari kedua pencarian para korban dari balik reruntuhan bukit terjal yang longsor sekitar ketinggian dan lebar 50 meter yang menimbun korban dapat berjalan lancar," katanya.
Diduga sebanyak 12 warga dan pekerja PLTA Batang Toru tertimbun tanah longsor ini. Sementara baru tiga korban ditemukan tidak bernyawa dengan kondisi sebagian tubuh korban rusak.
Basarnas perkuat proses evakuasi korban longsor di Tapanuli Selatan
1 Mei 2021 05:40 WIB
Proses evakuasi korban longsor di Tapanuli Selata. (ANTARA/HO)
Pewarta: Juraidi dan Kodir
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021
Tags: