"Jadi konteks kerawanan ini bukan hanya terkait keamanan, namun seluruh gangguan atau kendala dalam proses pelaksanaan pemungutan suara di TPS juga kami antisipasi," kata Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto, di Banjarmasin, Jumat.
Belajar dari pengalaman PSU Pemilihan Walikota (Pilwali) Banjarmasin yang telah dilaksanakan pada Rabu (28/4) lalu, ujar Kapolda, masih terdapat beberapa insiden kesalahan pemilih mencoblos di TPS berbeda dari seharusnya.
Karena itulah, dia mengharapkan kesalahan atau kendala sekecil apa pun harus diminimalisir terjadi, sehingga tidak berdampak pada terganggunya pelaksanaan PSU secara keseluruhan.
"KPU kan masih punya waktu lebih kurang 40 hari dari sekarang, mudah-mudahan kesiapannya bisa maksimal dengan dibantu dari TNI-Polri dan pihak lainnya termasuk para relawan
masyarakat," ujarnya pula.
Rikwanto juga berharap kepada masing-masing kubu paslon dan tim pemenangan serta relawan, agar dapat sama-sama menjaga kondusivitas wilayah yang saat ini berjalan sangat kondusif.
Mengingat tak ada lagi masa kampanye jelang PSU, maka diingatkan paslon dan timnya tidak menggelar kegiatan atau aksi yang menjurus pada kampanye dan sejenisnya guna mencegah timbulnya riak-riak tak perlu di lapangan.
"Apa pun hasilnya pada PSU nanti, semua harus legowo dan menerima pilihan rakyat dan kita dukung demi berjalannya roda pembangunan di Kalimantan Selatan," katanya pula.
Baca juga: Ibnu-Arifin klaim menang Pilkada Banjarmasin meski PSU kalah
Baca juga: KPU Banjarmasin: Partisipasi pemilih di PSU terpantau cukup baik