Ponorogo (ANTARA News) - Petugas gabungan dari kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Kamis (22/7) malam menggelar razia ke sejumlah rumah kos yang diduga menjadi tempat mesum.

"Ini kami lakukan sebagai respon atas pengaduan masyarakat yang mengeluhkan adanya sejumlah rumah kos yang disalahgunakan untuk transaksi `esek-esek`," kata Kapolsek Kota Ponorogo AKP Tulus Hariyadi, Jumat.

Operasi penertiban yang berlangsung mulai pukul 22.00 hingga 24.00 WIB itu setidaknya berhasil menggerebek satu pasangan yang tengah berbuat mesum.

Petugas sempat membawa keduanya ke kantor Satpol PP karena tidak mampu menunjukkan identitas maupun bukti surat nikah.

Namun setelah menjalani penyidikan selama beberapa jam, pasangan mesum yang identitasnya dirahasiakan itu dilepas kembali.

Petugas hanya memberikan surat peringatan supaya keduanya tidak mengulangi perbuatan.

Hariyadi menjelaskan, razia yang mereka lakukan mengambil sasaran pertama di rumah kos yang berlokasi di jalan Parikesit. Hasilnya, di tempat kos untuk putra dan putri itu petugas gabungan mendapati banyak tamu yang tengah berkunjung.

Mereka akhirnya dibubarkan setelah terlebih dahulu diperiksa kelengkapan identitas masing-masing.

"Mereka kami minta pulang karena sudah melebihi batas jam kunjung tamu yang disepekati warga sekitar, yakni pukul 22.00 WIB," kata Hariyadi.

Razia kemudian dilanjutkan ke sejumlah rumah kos lain di Kota Ponorogo yang diduga menjadi ajang transaksi "esek-esek".

Dikonfirmasi terkait penggerebekan, salah seorang penjaga mengakui di rumah kos tempatnya bekerja selama ini memang masih membuka pintu bagi tamu hingga larut malam.

Tidak hanya itu, rumah dengan kapasitas 46 kamar itu dihuni oleh putra maupun putri.

"Siapa pun boleh kos di sini, asal mereka bisa memberikan foto kopi KTP. Tamu di sini memang banyak, tapi bukan berarti rumah kos ini dijadikan tempat mesum, itu sama sekali tidak benar," bantah pria yang tak mau disebut identitasnya itu membela diri.

Dia juga mengakui sering mendapatkan pengaduan dari warga sekitar terkait banyaknya tamu yang berkunjung hingga larut malam.

Dia berdalih tidak bisa mencegah karena tugasnya hanya menjaga. Ketika dia berusaha menyampaikan pengaduan masyarakat kepada pemilik kos, hal itu justru hanya dibiarkan saja.

"Saya sudah sering bilang ke ibu (pemilik rumah kos, red), tapi saya hanya dicueki," katanya.
(ANT/A024)