Bogor (ANTARA News) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kota Bogor melalui surat edarannya mengimbau sekolah mengurangi aktivitas fisik dalam pelajaran selama Ramadhan.

"Sekolah kita imbau mengurangi belajar yang menggunakan aktivitas fisik seperti olah raga atau gotong royong," kata Kepala Disdikpora Kota Bogor Aim Halim Hermana saat dihubungi Jumat.

Aim menyebutkan, surat pemeritahuan tersebut telah dilayangkan ke seluruh sekolah mulai dari SD, SLTP hingga SLTA.

Dikuranginya aktivitas fisik, kata Aim, untuk memberikan kemudahan kepada para siswa dalam menjalankan ibadah puasa pada saat belajar di bulan Ramadhan.

Menurut Aim, aktivitas fisik yang menguras tenaga akan menganggu ibadah puasa siswa, sehingga untuk menjaga supaya puasa mereka aktivitas fisik ditiadakan selama Ramadhan.

"Ini toleransi kepada siswa, karena kita tidak ingin siswa kesulitan menjalankan ibadah puasanya karena alasan bersekolah," ujarnya.

Aim menjelaskan, selama Ramadhan siswa SD, SLTP dan SLTA tetap bersekolah. Aktivitas belajar mengajar dilakukan pada minggu ke dua dan ke tiga Ramadhan.

"Libur hanya pada minggu pertama dan ke empat Ramadhan saja. Selama dua minggu tetap belajar," jelasnya.

Selama bulan Ramadhan pihak sekolah juga diminta meningkatkan aktivitas pelajaran keagamaan, mengingat Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah diharapkan para siswa selama itu mendapatkan pemahaman tentang ibadah puasa sehingga mempertebal keimanan.

Sekolah juga diimbau untuk melakukan kegiatan keagamaan seperti sholat berjamaah dan kuliah tujuh menit selama Ramadhan, serta para siswa juga diharuskan mengerjakan buku amaliah Ramadhan.

Kadisdikpora juga telah menghimbau guru agama aktif memantau kegiatan keagamaan siswa, dimana setiap kegiatan amaliyah Ramadhan dinilai untuk tambahan nilai rapor siswa.

Siswa nonmuslin juga diimbau untuk menghormati bulan Ramadhan dengan saling menjaga lingkungan tetap kondusif.
(ANT/A024)