Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah pengamat dan kalangan legislatif mempertanyakan sikap PDI Perjuangan yang terkesan inkonsisten dalam proses penentuan Darmin Nasution sebagai Gubernur Bank Indonesia, setelah melalui `fit and propper test` selang dua hari terakhir.

Kendati akhirnya sebagian anggota Fraksi PDI Perjuangan di Komisi XI DPR RI itu pindah haluan mendukung Darmin Nasution, namun hingga menjelang `voting` sekitar pukul 19.30 WIB (Kamis, 22/7) malam, mereka sesungguhnya masih belum `satu suara`.

Hal itu diakui sendiri oleh salah seorang anggotanya, Eva Sundari yang berpendapat, keadaan ini terjadi akibat tidak ada instruksi khusus dari pimpinan fraksi untuk menyetujui atau menolak Darmin Nasution.

Pokoknya, menurutnya, ada kesan membebaskan anggota mau pilih opsi mana, terserah, apakah mau menerima atau menolak Darmin Nasution.

"Kami `cair`," ujar Eva Sundari.

Akibatnya, hingga jelang pemilihan (`voting`), terjadi adu argumentasi cukup alot di antara anggota fraksi partai berlambang kepala banteng itu.

Eva Sundari kemudian mengungkapkan, dua pihak (setuju dan menolak) sama-sama kuat, sehingga akhirnya dibebaskan.

Kendati begitu, dia sendiri menyatakan menolak Darmin Nasution, karena dilihat dari performa maupun isi jawabannya selang dua hari uji kelayakan serta kepatutan, terkesan kurang memuaskan.


Patut Dipertanyakan

Atas sikap yang dianggap inkonsisten (semula menolak, tetapi akhirnya mendukung Darmin Nasution), ditanggapi serius oleh sejumlah pemerhati parlemen, termasuk peneliti senior dari Cinaps, Hanny Senewe dan Ketua Dewan Direktur Cides, Ricky Rachmady.

Keduanya mempertanyakan, "ada apa dengan para pentolan PDI Perjuangan, termasuk Maruarar (Ara) Siahaan, Emir Moeis dan kawan-kawan", sehingga mendadak banting stir mendukung calon yang semula seolah diunggulkan pihak fraksi-fraksi anggota Sekretariat Gabungan Partai Koalisi tersebut.

"Bisa saja ada sesuatu yang sangat berarti telah terjadi, sehingga mereka (anggota Fraksi PDI Perjuangan) mendadak berubah sikap," ungkap Hanny Senewe, tanpa merinci apa artinya `sesuatu yang amat berarti` itu.

Secara terpisah, seorang anggota Fraksi Partai Golkar, Fayakhun Andriadi juga kaget dengan perubahan sikap dadakan dari rekan-rekannya sesama anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut.

Ia enggan menjawab pertanyaan pers, ketika ditanyakan, apakah akhirnya Ara Sirait dkk `bermain mata` dengan pihak Darmin Nasution di ujung proses `fit and propper test` ini.

"Yang jelas, kami sangat kaget dengan perubahan sikap mereka. Apalagi mereka minta aklamasi mendukung Darmin," tegasnya.

Darmin Nasution sendiri, menurut Fayakhun Andriadi, memang akhirnya terpilih secara aklamasi dengan beberapa catatan, untuk menduduki posisi sebagai Gubernur Bank Indonesia yang telah kosong sejak ditinggalkan Boediono (kini Wakil Presiden RI). (M036/K004)