Bandung (ANTARA News) - Pelatih Arema Indonesia, Robert Albert, Kamis, menyatakan sukses timnya lolos ke babak semifinal Piala Indonesia 2010 melalui partai yang sangat berat karena harus bermain dengan sepuluh pemain sejak pertengahan babak pertama.

"Kami harus melalui partai berat karena bermain dengan sepuluh pemain sejak pertengahan babak pertama, selain itu beberapa pemain kami cedera. Sehingga kemenangan ini cukup luar biasa," kata Robert Albert seusai pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung, Kamis.

Menurut Robert, Arema beruntung mampu membukukan kemenangan telak 3-0 pada leg pertama. Ia juga sudah memprediksi peningkatan performance Persib pada pertandingan itu.

"Persib tampil pada performance terbaiknya, sedangkan kami bermain pincang karena kehilangan pemain oleh kartu merah. Meski pemain saya tidak menyentuh bola dengan tangan yang berbuntut kartu merah itu," kata Robert.

Dengan sukses itu, ia semakin optimis Arema akan melangkah lebih jauh lagi. Dengan materi pemain muda ia optimis bisa berprestasi bersama tahun ini.

"Pemian muda dengan rotasi pemain yang kami lakukan masih menunjukkan performance yang menjanjikan, saya makin yakin bisa meraih hasil lebih baik lagi," katanya.

Namun demikian, ia mengeluhkan ketidak konsistenan Panpel Persib yang memasukan penonton pada babak kedua meski pada teknical meeting dinyatakan pertandingan tanpa penonton.

"Kami mempertanyakan konsistensi di technical meeting dengan kenyataan pada pertandingan, seharusnya Panitia tidak memasukan penonton," katanya.

Sementara itu Pelatih Persib, Robby Darwis menyatakan ia sudah mengerahkan kemampuan terbaiknya pada pertandingan itu sehingga memenangkan pertandingan menjadi 2-0.

Namun hal itu tidak cukup karena Persib minimal harus mencetak tiga gol tanpa balas.

"Kami sudah bermain maksimal, namun pada babak kedua Arema memnerapkan pola bertahan untuk sebisa mungkin lolos ke semifinal dengan sepuluh pemain," kata Robby.

Pemain Persib, kata Robby sebanrnya telah memanfaatkan kelebihan pemainnya, namun para strikernya terburu buru dalam melakukan penyelesaian akhir.

"Pemain depan banyak terburu-buru melakukan penyelesaian akhir sehingga kurang fokus, namun dua gol justeru dicetak pemain belakang," kata Robby Darwis menambahkan.(*)
(S033/R009)