Kota Gaza (ANTARA News/AFP) - Seorang gerilyawan Palestina tewas dan 10 lain cedera Rabu akibat tembakan Israel di Jalur Gaza bagian utara, kata petugas medis dan saksi mata.
Dr Muawiya Hassanein, kepala pelayanan darurat Gaza, mengkonfirmasi kematian itu dan mengatakan, tiga dari mereka yang terluka berada dalam kondisi serius.
Dua dari mereka yang cedera adalah anak-anak, menurut wartawan foto AFP di sebuah rumah sakit yang berdekatan.
Militer Israel menyatakan, pasukan melepaskan tembakan ke arah "sejumlah tersangka" yang terlihat mendekati pagar perbatasan di Gaza utara, namun tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai hal itu.
Kelompok pejuang Jihad Islam mengidentifkasi korban tewas sebagai Mohammed al-Kafarna (22) dan mengatakan bahwa ia adalah anggota mereka.
Tepat sepekan lalu, Rabu (14/7), seorang anak Palestina yang berusia 13 tahun terluka akibat tembakan pasukan Israel, ketika ia sedang mengumpulkan serpihan logam di dekat perbatasan Gaza yang dijaga ketat.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan, pasukan melepaskan tembakan peringatan ke arah seseorang yang mendekati dinding perbatasan dimana insiden itu terjadi, namun tidak mengetahui tembakan tersebut mengenai seseorang.
Tanah tak bertuan di sepanjang perbatasan Gaza seringkali menjadi lokasi kekerasan, dimana gerilyawan melancarkan serangan di perbatasan dan pasukan Israel melepaskan tembakan ke arah orang Palestina yang mendekati pagar itu.
Ratusan orang Palestina mengabaikan tembakan pasukan Israel demi mengumpulkan bahan-bahan bangunan dan serpihan logam dari puing-puing bangunan di sekitar dinding perbatasan dekat lintasan penyeberangan dengan Israel, Erez.
Israel berulang kali melancarkan serangan udara ke wilayah Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, dengan sasaran pejuang Palestina yang dituduh menembakkan roket ke negara Yahudi tersebut.
Sekitar 100 roket dan mortir menghantam Israel sejak awal tahun ini, kata militer.
Jumlah serangan dari Gaza berkurang secara berarti sejak Israel meluncurkan perang di wilayah kantung pesisir yang dikuasai Hamas itu pada akhir 2008 dalam upaya menghentikan penembakan roket yang hampir setiap hari.
Hamas hingga kini masih terlibat dalam konflik dengan Israel, yang menarik diri dari wilayah pesisir Jalur Gaza pada 2005 namun tetap memblokadenya.
Perang di dan sekitar Gaza meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir pada 19 Desember 2008.
Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina ke negara Yahudi tersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran dan serangan darat ke Gaza dalam perang tidak sebanding yang mendapat kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia.
Pasukan Israel juga berulang kali membom daerah perbatasan Gaza dengan Mesir sejak mereka memulai ofensif pada 27 Desember 2008 dalam upaya menghancurkan terowongan-terowongan penyelundup yang menghubungkan wilayah miskin Palestina itu dengan Mesir.
Angkatan Udara Israel membom lebih dari 40 terowongan yang menghubungkan wilayah Jalur Gaza yang diblokade dengan gurun Sinai di Mesir pada saat ofensif itu dimulai.
Terowongan-terowongan yang melintasi perbatasan itu digunakan untuk menyelundupkan barang dan senjata ke wilayah Jalur Gaza yang terputus dari dunia luar karena blokade Israel sejak Hamas menguasainya pada 2007.
Operasi "Cast Lead" Israel itu, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang Palestina yang mencakup ratusan warga sipil dan menghancurkan sejumlah besar daerah di jalur pesisir tersebut, diklaim bertujuan mengakhiri penembakan roket dari Gaza. Tiga-belas warga Israel tewas selama perang itu.
Proses perdamaian Timur Tengah macet sejak konflik itu, dan Jalur Gaza yang dikuasai Hamas masih tetap diblokade oleh Israel.
Jalur Gaza, kawasan pesisir yang padat penduduk, diblokade oleh Israel dan Mesir setelah Hamas berkuasa hampir tiga tahun lalu.
Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.
Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas.
Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris. (M014/K004)
Seorang Tewas Dalam Serangan Israel di Gaza
22 Juli 2010 03:53 WIB
Tentara Israel/ilustrasi. (ANTARA/AFP PHOTO/Jaafar ASHTIYEH)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
Tags: