Menteri PPPA dukung pelatihan mitigasi bencana perempuan dan anak
28 April 2021 21:07 WIB
Menteri PPPA Bintang Puspayoga (tengah) bersama Wabup Lumajang Indah Amperawati saat berkunjung ke warga yang terdampak gempa di Balai Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Rabu (28/4/2021). ANTARA/ HO - Diskominfo Lumajang.
Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mendukung usulan Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati tentang adanya pelatihan mitigasi bencana yang dikhususkan untuk perempuan dan anak.
"Mitigasi bencana bagi perempuan dan anak ini merupakan ide yang bagus, itu masukan yang luar biasa dari ibu wakil bupati," kata Bintang, saat mengunjungi warga terdampak gempa bumi di Balai Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu.
Menurutnya ide tersebut merupakan usulan bagus dan akan dibicarakan lebih lanjut bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) karena keterampilan mitigasi bencana bagi ibu dan anak memang sangat penting.
"Kami komunikasikan dengan BNPB dulu karena dengan upaya mitigasi maksimal tentu dampaknya minimal," tuturnya.
Ia juga mengapresiasi upaya pendampingan pemulihan psikologi yang dilakukan Pemkab Lumajang terhadap perempuan dan anak dalam penanganan pascagempa bumi.
"Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya adanya pendapampingan psikososial dari pemerintah daerah sudah luar biasa, anak-anak tidak ada beban lagi, tidak ada trauma lagi, anak-anak sudah ceria," ujarnya.
Menteri PPPA dalam kesempatan tersebut juga memberikan bantuan khusus anak sejumlah 200 paket dan bantuan spesifik untuk para perempuan yang terdampak gempa bumi.
Sementara Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati yang didampingi Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPT-PPA) mengatakan Pemkab Lumajang mengusulkan ada program pelatihan mitigasi bencana bagi perempuan dan anak.
"Mitigasi bencana bagi perempuan dan anak dianggap penting karena mereka merupakan kelompok rentan yang menjadi prioritas apabila terjadi bencana," kata wabup yang biasa disapa Bunda Indah ini.
Menurutnya Pemkab Lumajang dibantu berbagai pihak melakukan pemulihan trauma kepada ibu-ibu dan anak untuk menurunkan tingkat kecemasan dan mengembalikan kondisi emosional anak-anak setelah bencana gempa bumi dengan berbagai macam permainan yang dilakukan secara individu maupun kelompok.
"Trauma healing sudah dilakukan sejak hari pertama, anak-anak dipulihkan, ibu-ibu juga demikian. Saya bersyukur banyak relawan yang menghibur, termasuk ibu-ibu dari TNI-Polri, yang juga turun melakukan trauma healing," tuturnya.
Data hasil verifikasi lapangan dari BPBD Lumajang tercatat 3.361 rumah dilaporkan rusak akibat gempa, dengan rincian 618 rumah rusak berat, 752 rumah rusak sedang dan yang rusak ringan 1.991 rumah.
Tidak hanya itu, enam orang meninggal dunia, dua orang mengalami luka berat dan 14 orang mengalami luka ringan hingga sedang akibat gempa bermagnitudo 6,1 yang berpusat di Kabupaten Malang pada 10 April 2021.
"Mitigasi bencana bagi perempuan dan anak ini merupakan ide yang bagus, itu masukan yang luar biasa dari ibu wakil bupati," kata Bintang, saat mengunjungi warga terdampak gempa bumi di Balai Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu.
Menurutnya ide tersebut merupakan usulan bagus dan akan dibicarakan lebih lanjut bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) karena keterampilan mitigasi bencana bagi ibu dan anak memang sangat penting.
"Kami komunikasikan dengan BNPB dulu karena dengan upaya mitigasi maksimal tentu dampaknya minimal," tuturnya.
Ia juga mengapresiasi upaya pendampingan pemulihan psikologi yang dilakukan Pemkab Lumajang terhadap perempuan dan anak dalam penanganan pascagempa bumi.
"Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya adanya pendapampingan psikososial dari pemerintah daerah sudah luar biasa, anak-anak tidak ada beban lagi, tidak ada trauma lagi, anak-anak sudah ceria," ujarnya.
Menteri PPPA dalam kesempatan tersebut juga memberikan bantuan khusus anak sejumlah 200 paket dan bantuan spesifik untuk para perempuan yang terdampak gempa bumi.
Sementara Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati yang didampingi Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPT-PPA) mengatakan Pemkab Lumajang mengusulkan ada program pelatihan mitigasi bencana bagi perempuan dan anak.
"Mitigasi bencana bagi perempuan dan anak dianggap penting karena mereka merupakan kelompok rentan yang menjadi prioritas apabila terjadi bencana," kata wabup yang biasa disapa Bunda Indah ini.
Menurutnya Pemkab Lumajang dibantu berbagai pihak melakukan pemulihan trauma kepada ibu-ibu dan anak untuk menurunkan tingkat kecemasan dan mengembalikan kondisi emosional anak-anak setelah bencana gempa bumi dengan berbagai macam permainan yang dilakukan secara individu maupun kelompok.
"Trauma healing sudah dilakukan sejak hari pertama, anak-anak dipulihkan, ibu-ibu juga demikian. Saya bersyukur banyak relawan yang menghibur, termasuk ibu-ibu dari TNI-Polri, yang juga turun melakukan trauma healing," tuturnya.
Data hasil verifikasi lapangan dari BPBD Lumajang tercatat 3.361 rumah dilaporkan rusak akibat gempa, dengan rincian 618 rumah rusak berat, 752 rumah rusak sedang dan yang rusak ringan 1.991 rumah.
Tidak hanya itu, enam orang meninggal dunia, dua orang mengalami luka berat dan 14 orang mengalami luka ringan hingga sedang akibat gempa bermagnitudo 6,1 yang berpusat di Kabupaten Malang pada 10 April 2021.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021
Tags: