Jakarta (ANTARA News) - Mantan Mendiknas Prof A Malik Fadjar, MSc menyambut baik jajaran Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang bertekad meneguhkan kembali karakter bangsa, agar masyarakat dapat menguatkan nilia-nilai kebangsaan di era globalisasi.

Malik Fadjar yang juga tokoh Muhammadiyah tersebut mengemukakan dalam Lokakarya I Pendidikan Karakter Bangsa yang diadakan DPP LDII di Jakarta, yang juga menghadirkan pembicara Ketua Umum DPP LDII Prof Dr KH Abdullah Syam, MSc dan Ketua DPP LDII Dr Ir H Shobar Wiganda, M.Agr.Sc.

Menurut Malik Fadjar, karakter bangsa berupa nilai kebangsaan, kejuangan, nasionalisme telah ada dan sudah dipelopori oleh para pendiri bangsa, yang diwujudkan Indonesia dapat memimpin Konferensi Asia Afrika tahun 1955 dan ikut mendirikan dan memimpin Gerakan Non Blok, serta peran bangsa Indonesia dalam PBB khususnya perdamaian dunia.

Namun, katanya, karaker bangsa akhir-akhir nampak seperti "benang mengendor", sehingga menjadi tugas seluruh komponen bangsa Indonesia, baik ormas seperti LDII, orpol, dunia pendidikan sejak SD-PT dan jajaran pemerintah pusat hingga daerah untuk meneguhkan dan menguatkan kembali karakter bangsa.

Peneguhan karakter bangsa Indonesia harus merupakan satu kesatuan yang bisa melalui pendidikan formal, seperti pada mata pelajaran pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), praktik perilaku yang memberikan keteladanan sesuai karakter bangsa Indonesia baik oleh pejabat, tokoh masyarakat dan tokoh agama, serta melalui seni lagu-lagu perjuangan, ujarnya.

Malik menegaskan, penguatan karakter bangsa melalui keteladanan dari tokokh masyarakat, pemerintah dan tokoh agama telah dicotohkan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya ketika membangun masyarakat madani di Madinah pada abad 7 Masehi.

Dia menambahkan, pendidikan sebagai sebuah proses sepanjang hayat memiliki empat kaitan yang terpadu, yakni pertumbuhan, perubahan, pembaruan dan kesibambungan. Namun ke-4 kaitan tersebut saat ini nampak ada kesenajngan, sehingga menjadi tugas seluruh komponen bangsa Indonesia untuk menguatkan empat kaitan tersebut agar Indonesia menjadi maju, mandiri dan sejahtera.

Sementara itu, KH Abdullah Syam mengatakan, misi dakwah agama sangat kompatibel dengan cita-cita membangun karakter bangsa yang luhur, seperti meningkatkan kualitas bimbingan, pengamalan, dan pelayana kehidupan beragama, memberdayakan umat beragama dan lembaga keagamaan serta memperkokoh kerukunan umat beragama.

Abdullah menambahkan, mutiara karakter bangsa juga sesuai ajaran agama, seperti ikhlas, amanah, profesional, kebersamaan, keteladanan, taat azas dan visioner.(*)
(R009/P003/brt)