Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa pasokan bahan pangan untuk masyarakat khususnya menjelang perayaan Idul Fitri 1442 Hijriah mencukupi dengan harga yang relatif terkendali.

Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa terkait dengan ketersediaan pangan pada 12 komoditi utama, saat ini berada dalam kondisi yang aman, dan memenuhi kebutuhan masyarakat hingga perayaan Idul Fitri.

"Berdasarkan perhitungan yang kami miliki, dari data kami, semua berjalan pada track, dan ketentuan yang kita harapkan," kata Syahrul, di Balai Penelitian Kacang dan Umbi (Balitkabi), Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu.

Syahrul menjelaskan jika ada fluktuasi harga pada 12 komoditas pangan utama khususnya pada saat memasuki Ramadhan, dan menjelang Hari Raya idul Fitri 1442 Hijriah, hal tersebut normal.

Namun, lanjut Syahrul, fluktuasi harga tersebut, harus dalam batas wajar, dengan loncatan harga yang tidak menyebabkan membuat keresahan masyarakat. Jika ada lonjakan yang tidak wajar, pemerintah telah menyiapkan langkah intervensi.

"Bahwa akan ada fluktuasi dinamika itu memang. Tapi dinamika dalam angka tertentu, dan tidak dalam loncatan yang membuat keresahan. Dengan kondisi itu, kita tidak akan mengintervensi," kata Syahrul.

Syahrul menjelaskan jika ada loncatan harga yang terlalu tinggi, pihaknya akan melakukan intervensi diantaranya dengan memperlancar distribusi komoditas, kemudian mendapatkan pasokan dari daerah produsen, hingga pelaksanaan operasi pasar.

"Operasi pasar kalau memang kita butuhkan. Sampai saat ini kondisinya cukup terkendali dan baik, dan berjalan pada track yang ada," kata Syahrul.

Syahrul menambahkan khusus untuk wilayah Malang Raya, berdasarkan pantauan yang dilakukan Kementerian Pertanian sebelum kunjungan kerja Presiden Joko Widodo, saat ini produksi bahan pangan seperti padi dalam kondisi yang melimpah.

"Secara umum, ini sesuai harapan kita, bahwa pertanian hasilnya melimpah. Namun, harga sedikit bersoal, itu gejala supply and demand," kata Syahrul.

Dengan kondisi tersebut, terutama di wilayah Malang Raya, pihaknya bersama kementerian terkait seperti Kementerian Perdagangan akan berupaya untuk menciptakan stabilitas harga agar mencapai keseimbangan.

Namun, lanjut Syahrul, dalam upaya untuk mengurus sektor pertanian di Indonesia, masing-masing wilayah memiliki karakteristik, dan tantangan yang berbeda. Masing-masing wilayah, memiliki dinamika tersendiri.

"Mengurus pertanian itu mengurus lapangan, berbeda di Aceh, berbeda di Jawa, dan berbeda pula di Kalimantan. Dinamika terus akan berkembang dan kami akan terus mengawal hal tersebut," kata Syahrul.

Kementerian Pertanian bersama seluruh pemangku kepentingan, akan terus menyiapkan strategi khusus untuk menyikapi dinamika di berbagai wilayah yang ada di Indonesia tersebut. Diharapkan, semua dinamika yang terjadi di Indonesia, bisa teratasi dengan baik.

"Kami bersama Bulog, kementerian, dan Badan Usaha Milik Negara, akan terus menyikapi hal-hal (dinamika) seperti itu," tutup Syahrul.

Baca juga: Stabilkan harga bahan pokok, Kemendag jaga ketersediaan pasokan
Baca juga: Food Station kerja sama pengusaha bahan pokok penuhi kebutuhan PSBB
Baca juga: Wamendag: Stok dan harga sembako terkendali