Ketua DPD sarankan " food estate" Sumbar dimulai dari lahan kecil
28 April 2021 16:59 WIB
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menerima Audiensi Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah di Ruang Kerja Ketua DPD RI Lantai 8, Gedung MPR DPR, Rabu (28/4/2021).
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyarankan pengelolaan pertanian food estate di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dimulai dari lahan yang tidak terlalu luas atau lahan kecil untuk mempercepat proses pertanian.
“Misalnya kembangkan seluas 200 hektare dahulu. Saran kita lebih baik disiapkan dengan lahan kecil dahulu dan jadi percontohan ke depan. Karena biasanya yang besar-besar, yang luas-luas itu, justru malah lama,” kata Ketua DPD La Nyalla dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Senator asal Jawa Timur itu menjelaskan dengan lahan yang tidak besar tanaman akan berkembang lebih cepat dan bisa menjadi percontohan.
Ketua DPD La Nyalla menerima audiensi Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dan jajarannya. Gubernur Mahyeldi meminta dukungan dan saran-saran dari Ketua DPD terkait program-program pembangunan di provinsi tersebut.
Baca juga: Panen hortikultura, Ketua DPD: Program "food estate" mulai dirasakan
Secara garis besar, Ketua DPD La Nyalla menjelaskan Sumatera Barat menjadi prioritas perhatian DPD. Semua program dari provinsi akan disikapi dan didorong agar cepat terlaksana.
“DPD pasti sangat mendukung program prioritas daerah. Sangat menyenangkan jika aspirasi daerah yang disalurkan lewat DPD bisa cepat dieksekusi. Di sisi lain kita juga sangat membutuhkan penguatan dari daerah karena DPD mempunyai keterbatasan wewenang,” ujar Ketua DPD La Nyalla.
Audiensi juga membahas pembangunan jembatan layang di Sitinjau Lauik, yang menghubungkan Kota Padang dengan Kabupaten Solok. Rencananya jalan layang akan dibangun sepanjang 2,60 kilometer.
Ketua DPD LaNyalla mendukung rencana tersebut dan berharap pembangunan flyover segera terealisasi. “Kita akan ikut mendorong Bappenas RI agar segera mewujudkannya. Dengan medan jalan yang ekstrem, flyover sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya kecelakaan. Semoga tahapan pelaksanaan penyiapan desain dan pengadaan lahan bisa rampung di 2021 sampai 2022,” jelasnya.
Baca juga: Ketua DPD gaungkan pertanian berbasis teknologi hadapi perubahan iklim
La Nyalla juga menyampaikan DPD sangat mendukung keinginan Sumatera Barat mengoptimalkan sektor pariwisata mengingat potensi wisata di wilayah tersebut sangat besar dengan banyak ikon yang bisa dieksplorasi.
“Kita sangat dukung Sumbar hidupkan jalur rempah Nusantara. Kemudian potensi besar keberadaan Pelabuhan Teluk Bayur masih bisa ditingkatkan dengan inovasi-inovasi baru,” ucap Ketua DPD La Nyalla.
Gubernur Mahyeldi menyampaikan pihaknya memprioritaskan program sektor pertanian karena lebih dari 50 persen kegiatan ekonomi masyarakat Sumbar bergerak pada sektor tersebut. Di masa pandemi, lanjutnya, usaha di bidang pertanian juga masih menguntungkan.
“Terkait food estate, kami juga sudah mengusulkan lahan di tiga lokasi. 7.000 hektare di Pasaman Barat, 1.000 hektare di Pariaman, dan 5.000 hektarr di Solok Selatan,” jelasnya.
Baca juga: Pemkab Padang Pariaman unggulkan tujuh komoditi pertanian
Baca juga: Mentan tinjau panen raya dan persediaan beras di Pariaman Sumbar
“Misalnya kembangkan seluas 200 hektare dahulu. Saran kita lebih baik disiapkan dengan lahan kecil dahulu dan jadi percontohan ke depan. Karena biasanya yang besar-besar, yang luas-luas itu, justru malah lama,” kata Ketua DPD La Nyalla dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Senator asal Jawa Timur itu menjelaskan dengan lahan yang tidak besar tanaman akan berkembang lebih cepat dan bisa menjadi percontohan.
Ketua DPD La Nyalla menerima audiensi Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dan jajarannya. Gubernur Mahyeldi meminta dukungan dan saran-saran dari Ketua DPD terkait program-program pembangunan di provinsi tersebut.
Baca juga: Panen hortikultura, Ketua DPD: Program "food estate" mulai dirasakan
Secara garis besar, Ketua DPD La Nyalla menjelaskan Sumatera Barat menjadi prioritas perhatian DPD. Semua program dari provinsi akan disikapi dan didorong agar cepat terlaksana.
“DPD pasti sangat mendukung program prioritas daerah. Sangat menyenangkan jika aspirasi daerah yang disalurkan lewat DPD bisa cepat dieksekusi. Di sisi lain kita juga sangat membutuhkan penguatan dari daerah karena DPD mempunyai keterbatasan wewenang,” ujar Ketua DPD La Nyalla.
Audiensi juga membahas pembangunan jembatan layang di Sitinjau Lauik, yang menghubungkan Kota Padang dengan Kabupaten Solok. Rencananya jalan layang akan dibangun sepanjang 2,60 kilometer.
Ketua DPD LaNyalla mendukung rencana tersebut dan berharap pembangunan flyover segera terealisasi. “Kita akan ikut mendorong Bappenas RI agar segera mewujudkannya. Dengan medan jalan yang ekstrem, flyover sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya kecelakaan. Semoga tahapan pelaksanaan penyiapan desain dan pengadaan lahan bisa rampung di 2021 sampai 2022,” jelasnya.
Baca juga: Ketua DPD gaungkan pertanian berbasis teknologi hadapi perubahan iklim
La Nyalla juga menyampaikan DPD sangat mendukung keinginan Sumatera Barat mengoptimalkan sektor pariwisata mengingat potensi wisata di wilayah tersebut sangat besar dengan banyak ikon yang bisa dieksplorasi.
“Kita sangat dukung Sumbar hidupkan jalur rempah Nusantara. Kemudian potensi besar keberadaan Pelabuhan Teluk Bayur masih bisa ditingkatkan dengan inovasi-inovasi baru,” ucap Ketua DPD La Nyalla.
Gubernur Mahyeldi menyampaikan pihaknya memprioritaskan program sektor pertanian karena lebih dari 50 persen kegiatan ekonomi masyarakat Sumbar bergerak pada sektor tersebut. Di masa pandemi, lanjutnya, usaha di bidang pertanian juga masih menguntungkan.
“Terkait food estate, kami juga sudah mengusulkan lahan di tiga lokasi. 7.000 hektare di Pasaman Barat, 1.000 hektare di Pariaman, dan 5.000 hektarr di Solok Selatan,” jelasnya.
Baca juga: Pemkab Padang Pariaman unggulkan tujuh komoditi pertanian
Baca juga: Mentan tinjau panen raya dan persediaan beras di Pariaman Sumbar
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: