Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik mengatakan keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia tak jarang menjadi sebuah masalah sehingga harus diselesaikan secara bersama.
"Seharusnya keberagaman yang kita miliki menjadi kekuatan dan kekayaan bersama namun terkadang menjadi suatu masalah," kata Ahmad Taufan pada kegiatan Festival HAM 2021 yang diselenggarakan secara virtual di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Komnas HAM: Disparitas ekonomi-pelanggaran pangan masih jadi tantangan
Hal itu disampaikannya berkaitan dengan tema Festival HAM 2021 yakni bergerak bersama memperkuat kebinekaan inklusi dan resiliensi. Dengan tema besar yang diusung, keberagaman harus menjadi modal besar bagi Indonesia terutama kaitannya dalam penegakan HAM di Tanah Air.
Menurut dia, tema tersebut relevan dengan tantangan yang dihadapi Indonesia saat kini. Berdasarkan survei nasional yang diadakan indikator politik Indonesia terhadap anak muda memperlihatkan hasil yang cukup jelas kaitannya dengan keberagaman.
"Terutama pada aspek toleransi dan keberagaman," katanya.
Sedangkan tema inklusi, orientasi pembangunan masih mengarah pada pertumbuhan ekonomi namun belum inklusif. Hal itu terlihat dari kurangnya memerhatikan kelompok minoritas misalnya perempuan penyandang disabilitas.
Contoh lain yakni pembangunan yang belum mempertimbangkan aspek-aspek nonekonomi yang berkelanjutan misalnya sektor kesehatan dan pendidikan.
Ia mengatakan beragam persoalan tersebut mulai dari keberagaman, inklusi dan lain sebagainya merupakan pekerjaan serta tanggung jawab bersama untuk diselesaikan.
"Di sini peran serta tokoh adat, agama dan pemangku kepentingan lainnya diharapkan bisa optimal untuk mencapai tujuan bersama," ujarnya.
Baca juga: Komnas HAM-Polri perkuat kerja sama untuk wilayah rentan konflik
Komnas HAM: Tak jarang keberagaman menjadi masalah bersama
28 April 2021 13:18 WIB
Tangkapan layar Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik. (ANTARA/Muhammad Zulfikar)
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: