Jakarta (ANTARA) - Jenama kosmetik innisfree meluncurkan rangkaian Upcycling Beauty yang merupakan bentuk inisiatif mengurangi sampah lingkungan dengan mengolah bahan tersisa atau dianggap tak bernilai jadi produk kecantikan.
Setelah meluncurkan Upcycled Coffee, produk perawatan tubuh dan bibir dari limbah kopi, kali ini bahan yang dipakai adalah wortel buruk rupa dari Gujwa, pulau Jeju.
Baca juga: Luncurkan visi cantik positif, Unilever hapus istilah "normal"
Dalam keterangan resmi, innisfree menerangkan setiap tahun Gujwa menghasilkan 2000 ton wortel untuk memenuhi 70 persen kebutuhan wortel domestik.
Namun, 10 persen wortel tidak terjual atau dimanfaatkan karena bentuknya buruk rupa. Wortel-wortel yang bentuknya dianggap tidak bagus namun tetap memiliki manfaat itu kemudian diolah menjadi jus oleh I'm Jeju, produsen jus dari Jeju. Ampasnya dikelola oleh innisfree jadi produk perawatan tangan.
Upcycled Carrots terdiri dari sabun dan krim pelembap tangan. Sabun dari ampas jus wortel ini mengandung pH 5.0 serta kandungan asam ringan yang mengangkal sel kulit mati sehingga menghasilkan kulit tangan yang bersih namun tetap lembut dan tidak kering.
Setelah mencuci tangan, gunakan krim tangan yang melembapkan kulit tangan tanpa membuatnya lengket sehingga cocok digunakan kapanpun bahkan di cuaca panas.
Tak hanya bahan kandungannya saja yang ramah lingkungan, kemasannya juga dibuat agar lebih ramah untuk bumi. Tutup botol krim tangan terbuat dari 100 persen plastik daur ulang. Sedangkan kertas yang membalut produk sabun tangan terbuat dari ampas teh hijau dan bahan daur ulang tutup botol. Upaya ini dilakukan untuk memudahkan pelanggan dalam memisahkan sampah daur ulang.
Baca juga: Ikuti kemauan konsumen, cara jenama kosmetik lokal bersaing
Baca juga: Kiat rawat kulit tetap sehat dan cantik di bulan Ramadhan
Baca juga: Amanda Manopo luncurkan produk perawatan kulit, bahannya dari Korea
Wortel buruk rupa disulap jadi produk perawat tangan
28 April 2021 08:09 WIB
Upcycled Carrots (ANTARA/HO)
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021
Tags: