Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) sesi pembukaan pasar pada Selasa naik 0,24 persen, karena pelaku membeli saham terpicu oleh membaiknya bursa Wall Street yang menunjukkan peluang untuk mencapai level 3.000 poin cukup besar.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) naik 7,259 poin menjadi 2.982,831 poin dan indeks LQ-45 bertambah 0,26 persen atu 1,521 poin menjadi 579,925.

Analis Valas PT Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah, di Jakarta, mengatakan bahwa indeks berpeluang untuk bisa mencapai angka 3.000 poin yang didukung oleh membaiknya saham-saham Wall Street.

Saham-saham Wall Street secara moderet mengalami kenaikan di tengah kekhawatiran baru melambatnya pemulihan Amerika Serikat dan membaiknya laporan laba perusahaan, katanya.

Kondisi ini, menurut dia dimanfaatkan pelaku asing di pasar domestik membeli saham-saham murah terutama terhadap saham industri telekomunikasi.

Saham industri obat-obatan, Kalbe Farma terjual sebanyak 4,91 juta unit dengan kurs naik Rp2.475 bertambah Rp50 dengan nilai transaksi mencapai Rp12,23 miliar.

Selain itu, lanjut dia saham Indo Tambang Mega naik Rp650 menjadi Rp38.000, saham Astra menguat Rp300 menjadi Rp49.650, sahm Astra Agro Lestari bertambah Rp300 menjadi Rp19.300, saham Bukit Asam menguat Rp150 menjadi rp16.750, dan saham Gudang Garam naik Rp150 menjadi Rp16.700.

Kemudian saham BRI naik Rp50 menjadi Rp9.800, saham Telkom menguat Rp50 menjadi Rp8.150, ucapnya.

Menurut dia, peluang indeks untuk kembali naik masih besar bahkan akan bisa mencapai angka 3.000 poin, karena faktor ekonomi makro Indonesia semakin baik.

Indeks BEI diperkirakan akan mencapai angka 3.000 poin, apabila faktor positif dari internal maupun eksternal muncul secara bersamaan, ucapnya.
(T.H-CS/P003)