Ia mengatakan Lanal Denpasar telah melaksanakan doa bersama di pura dan sholat gaib di Masjid Sabilul Hidayah Mako Lanal Denpasar, bagi 53 kru KRI Nanggala yang telah gugur.
Baca juga: Natuna kibarkan merah putih di bawah laut untuk korban KRI Nanggala
Baca juga: Kasal kunjungi rumah duka korban KRI Nanggala 402 di Bogor
Baca juga: Polisi tetapkan penghina keluarga awak KRI Nanggala-402 tersangka
"Selain bentuk empati kepada para korban, doa ini sekaligus memberikan dukungan moril kepada personel TNI AL yang bertugas di KRI Nanggala-402, dan petugas gabungan yang melaksanakan pencarian terhadap KRI Nanggala-402," katanya.
Untuk doa menurut kepercayaan Islam dipimpin oleh Ustadz Ramiyanto yang diawali dengan shalat Zuhur berjamaah dilanjutkan dengan shalat Gaib, pembacaan Alfatehah sebanyak 41 kali, Surat Yasin, Sholawat, dan doa untuk 53 personel awak KRI Nanggala-402.
Selanjutnya dilaksanakan doa bersama menurut kepercayaan Hindu dan persembahyangan di Pura Amerta Bhuana Mako Lanal Denpasar yang dipimpin oleh Pemangku Pura Peltu Made Suarka.
Sementara itu, setelah melaksanakan shalat Gaib, Ustadz Ramiyanto menjelaskan tujuan utama sebenarnya dilihat dari hakekatnya sama seperti shalat jenazah biasa.
"Kalau sholat jenazah biasa itu jenazahnya ada di tempat, kalau sholat Gaib jenazahnya tidak ada di tempat, bisa hilang, atau bisa di tempat yang lain, dengan sholat Gaib jadi kewajiban kita sesama muslim sebagai upaya yang patut dilaksanakan," katanya.