Natuna kibarkan merah putih di bawah laut untuk korban KRI Nanggala
27 April 2021 17:32 WIB
Komunitas Jelajah Bahari Kabupaten Natuna, Kepri, mengibarkan bendera merah putih setengah tiang di bawah laut untuk menghormati gugurnya 53 awak kapal selam KRI Nanggala 402. ANTARA/HO-Komunitas Jelajah Bahari Natuna.
Tanjungpinang (ANTARA) - Komunitas Jelajah Bahari Kabupaten Natuna, Kepri, mengibarkan bendera merah putih setengah tiang di bawah laut untuk menghormati gugurnya 53 awak kapal selam KRI Nanggala 402.
"Bendera diikat di tiang kayu, lalu dipancang di celah-celah karang," kata Cherman dihubungi ANTARA dari Tanjungpinang, Selasa (27/4).
Sekitar enam anggota komunitas selam itu mengibarkan bendera tersebut di kedalaman laut sepuluh meter. Persisnya di area konservasi wisata alif stone park.
Seorang anggota Komunitas Jelajah Bahari Natuna Cherman menyampaikan bendera itu dibiarkan berkibar di dasar laut selama tujuh hari ke depan, setelahnya baru boleh dibuka.
Baca juga: Kodim 0414/Belitung kibarkan bendera setengah tiang
Baca juga: UI turut berduka cita atas musibah KRI Nanggala-402
Menurut Cherman aksi pengibaran bendera yang menjadi simbol negara itu merupakan spontanitas kelompoknya sebagai wujud bela sungkawa atas wafatnya putra-putri terbaik bangsa Indonesia.
Apalagi teruntuk Kolonel Laut (P) Harry Setiawan yang seorang Komandan Satuan Selam (Dansatsel) sekaligus salah satu korban tenggelamnya KRI Nanggala 402.
Almarhum yang pernah menjabat Komandan Pangkalam TNI AL (Danlanal) Natuna itu memang memiliki kedekatan emosional dengan komunitas tersebut.
"Semasa menjabat Danlanal periode 2018-2019. Pak Harry selalu ikut kami menyelam," kata Cherman.
Selain itu, kata Cherman, Harry juga merupakan sosok yang mudah bergaul dan akrab dengan siapa saja.
Baca juga: Warga Aceh Tamiang gelar Shalat Gaib untuk awak KRI Nanggala-402
Baca juga: Forkopimda Tulungagung sambangi rumah keluarga korban KRI Nanggala-402
Dia sangat disenangi warga pulau terluar di ujung utara itu karena sikapnya yang ramah, sopan, dan menyayangi anak-anak.
"Beliau suka main musik, naik motor, duduk minum kopi dengan warga dan pemuda. Juga taat beribadah," ungkap Cherman.
Kepergian Harry, tentu menimbulkan duka mendalam bagi masyarakat Natuna. Begitu banyak memori indah terukir semasa beliau hidup dan mengabdi di Natuna.
"Kami mendoakan semoga almarhum Pak Harry dan semua kru kapal KRI Nanggala 402 ditempatkan di surga Allah SWT. Sementara korban yang ditinggalkan, harapannya selalu diberi kesabaran dan kesehatan," demikian Cherman.
Baca juga: Dewan Dakwah Lampung Shalat Gaib untuk awak KRI Nanggala-402
Baca juga: Menhan: Sekolah binaan beri beasiswa anak-anak awak KRI Nanggala-402
"Bendera diikat di tiang kayu, lalu dipancang di celah-celah karang," kata Cherman dihubungi ANTARA dari Tanjungpinang, Selasa (27/4).
Sekitar enam anggota komunitas selam itu mengibarkan bendera tersebut di kedalaman laut sepuluh meter. Persisnya di area konservasi wisata alif stone park.
Seorang anggota Komunitas Jelajah Bahari Natuna Cherman menyampaikan bendera itu dibiarkan berkibar di dasar laut selama tujuh hari ke depan, setelahnya baru boleh dibuka.
Baca juga: Kodim 0414/Belitung kibarkan bendera setengah tiang
Baca juga: UI turut berduka cita atas musibah KRI Nanggala-402
Menurut Cherman aksi pengibaran bendera yang menjadi simbol negara itu merupakan spontanitas kelompoknya sebagai wujud bela sungkawa atas wafatnya putra-putri terbaik bangsa Indonesia.
Apalagi teruntuk Kolonel Laut (P) Harry Setiawan yang seorang Komandan Satuan Selam (Dansatsel) sekaligus salah satu korban tenggelamnya KRI Nanggala 402.
Almarhum yang pernah menjabat Komandan Pangkalam TNI AL (Danlanal) Natuna itu memang memiliki kedekatan emosional dengan komunitas tersebut.
"Semasa menjabat Danlanal periode 2018-2019. Pak Harry selalu ikut kami menyelam," kata Cherman.
Selain itu, kata Cherman, Harry juga merupakan sosok yang mudah bergaul dan akrab dengan siapa saja.
Baca juga: Warga Aceh Tamiang gelar Shalat Gaib untuk awak KRI Nanggala-402
Baca juga: Forkopimda Tulungagung sambangi rumah keluarga korban KRI Nanggala-402
Dia sangat disenangi warga pulau terluar di ujung utara itu karena sikapnya yang ramah, sopan, dan menyayangi anak-anak.
"Beliau suka main musik, naik motor, duduk minum kopi dengan warga dan pemuda. Juga taat beribadah," ungkap Cherman.
Kepergian Harry, tentu menimbulkan duka mendalam bagi masyarakat Natuna. Begitu banyak memori indah terukir semasa beliau hidup dan mengabdi di Natuna.
"Kami mendoakan semoga almarhum Pak Harry dan semua kru kapal KRI Nanggala 402 ditempatkan di surga Allah SWT. Sementara korban yang ditinggalkan, harapannya selalu diberi kesabaran dan kesehatan," demikian Cherman.
Baca juga: Dewan Dakwah Lampung Shalat Gaib untuk awak KRI Nanggala-402
Baca juga: Menhan: Sekolah binaan beri beasiswa anak-anak awak KRI Nanggala-402
Pewarta: Ogen
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021
Tags: