"Layanan KI harus bisa meningkatkan nilai jual produk yang dihasilkan masyarakat, terutama produk yang punya nilai kearifan lokal dan UMKM. Kami selalu mendukung itu, agar produk lokal bisa bersaing dengan produk global," kata Arteria Dahlan, saat melakukan kunjungan kerja dalam masa reses, di Kanwil Kemenkumham Jatim, Selasa.
Arteria pun memberikan apresiasi terkait inovasi yang dilakukan Kanwil Kemenkumham Jatim, karena setiap kali masa reses selalu saja ada inovasi baru yang dibuat Kanwil Kemenkumham Jatim. "Sehingga kami yakin Kanwil Kemenkumham Jatim bisa meraih predikat WBBM tahun ini," ujarnya pula.
Menanggapi hal tersebut, Kakanwil Kemenkumham Jatim Krismono menjelaskan bahwa Jatim memiliki jumlah pemohon KI terbanyak di Indonesia.
Hal itu, kata dia, tak lepas dari strategi pihaknya untuk membuat masyarakat khususnya pelaku UMKM lebih bergeliat.
"Kami memiliki Jaran Kya-I hampir di seluruh daerah ada, selain itu ada Klinik KI di 136 universitas di Jatim," ujarnya pula.
Krismono juga menjelaskan bahwa pihaknya telah menelurkan inovasi untuk mempermudah proses pendaftaran KI, yaitu dengan aplikasi Whatsapp Robot yang diberi nama SITA.
"Proses konsultasi, pendaftaran dan perpanjangan izin bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. SITA ini jadi andalan kami untuk membangun zona integritas menuju WBBM," ujarnya lagi.
Dalam kunjungan itu, Arteria Dahlan sempat meninjau langsung ruang pusat layanan terpadu yang ada di dalam perkantoran Kanwil Kemenkumham Jatim.
Beberapa hal lain yang dibicarakan dalam pertemuan bersama pimpinan tinggi Kanwil Kemenkumham Jatim, yaitu dukungan perluasan Rutan Kelas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo.
Baca juga: Arteria Dahlan minta polisi tembak mati bandar dan kurir narkoba
Baca juga: Anggota DPR ingatkan Wamenkumham agar sejalan dengan Menkumham
Baca juga: Arteria Dahlan minta polisi tembak mati bandar dan kurir narkoba
Baca juga: Anggota DPR ingatkan Wamenkumham agar sejalan dengan Menkumham