Jakarta (ANTARA) - Perusahaan manajer investasi PT Insight Investments Management fokus menggenjot produk investasi berbasis syariah memanfaatkan momentum bulan suci Ramadhan.

Direktur PT Insight Investments Management Ria Meristika Warganda mengatakan, salah satu produk investasi syariah tersebut yaitu reksa dana pasar uang syariah.

"Di tengah ketidakpastian pasar modal akibat pandemi COVID-19 yang melanda hampir seluruh dunia sejak 2020 hingga sekarang, kinerja reksa dana pasar uang syariah kami, Insight Money Syariah atau I-Money Syariah, tetap tidak terdampak signifikan," ujar Ria melalui keterangan di Jakarta, Selasa.

Ria menuturkan, I-Money Syariah merupakan produk reksa dana pasar uang syariah yang diluncurkan perseroan pada 30 September 2015 lalu. Kebijakan investasinya mengatur bahwa 100 persen dari portofolionya diinvestasikan di instrumen pasar uang syariah dalam negeri atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang mempunyai jatuh tempo kurang dari satu tahun.

Per 6 April 2021, I-Money Syariah mencatatkan pertumbuhan sebesar 32,6 persen (neto) dalam lima tahun.

Produk investasi syariah lainnya yaitu reksa dana campuran Syariah Insight Syariah Berimbang atau I-Share. Reksa dana tersebut memiliki alokasi aset yang fleksibel dan kinerja yang relatif stabil pada kondisi pasar yang volatil.

I-Share berinvestasi pada saham-saham papan utama dan likuid yang masuk dalam daftar efek syariah, sehingga kinerjanya bisa optimal.

Per 16 Maret 2021, I-Share memiliki performa pertumbuhan sebesar 44,92 persen (neto) dalam periode tiga tahun dan 54,46 persen (neto) dalam periode lima tahun.

Sementara itu, produk investasi syariah yang terakhir yaitu reksa dana Insight Hajj Syariah Fund atau I-Hajj Syariah Fund.

"Kami percaya bahwa portofolio investasi bisa dikelola dengan baik dengan mengintegrasikan tiga perspektif analisa yakni, analisa makro top down, analisa sektor industri bottom up, serta analisa kuantitatif untuk menentukan strategi alokasi portofolio," kata Ria.

Ria menambahkan, perseroan juga memberikan kesempatan kepada pemegang unit penyertaan untuk berkontribusi dalam menunjang kegiatan yang berdampak sosial, dengan menyisihkan sebagian dari pendapatannya buat dialokasikan dalam berbagai program sosial kemanusiaan, keagamaan, pendidikan, dan lingkungan hidup, serta turut mendukung tercapainya tema- tema Sustainability Development Goals (SDG) di Indonesia.


Baca juga: OJK: Porsi dana kelolaan reksadana syariah masih rendah

Baca juga: OJK optimistis AUM reksa dana syariah meningkat

Baca juga: Pacu bisnis reksadana, PNM Investment kembangkan aplikasi Sijago

Baca juga: Sinarmas Asset Management imbau nasabah reksadana tidak khawatir