Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin pagi cenderung stabil di level Rp9.030 per dolar, karena pelaku pasar masih belum aktif bermain di pasar, setelah pada akhir pekan lalu menguat.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik dua poin menjadi Rp9.030-Rp9.040 per dolar dibanding penutupan akhir pekan lalu Rp9.032-Rp9.042 per dolar.

Analis Sekuritas Keuangan, Ahmad Riyadi di Jakarta, mengatakan, pelaku pasar masih hati-hati untuk masuk pasar, karena belum muncul faktor baru penggerak pasar.

Pelaku lokal masih menunggu pelaku asing untuk masuk pasar, apakah mereka akan membeli rupiah atau melepasnya setelah hari sebelumnya menguat, katanya.

Rupiah, menurut dia, sebenarnya berpeluang untuk menguat, lagi karena faktor fundamental ekonomi Indonesia makin bagus, bahkan ekonomi Indonesia diperkirakan akan dapat tumbuh dua digit.

Hal ini disebabkan aktifnya pelaku asing menginvestasikan dananya di pasar domestik, dan aktifnya perbankan menyalurkan kreditnya kepada masyarakat.

Namun pelaku asing sering kesulitan dalam menginvestasikan dananya di daerah, karena proses perizinan yang memakan waktu, sehingga pertumbuhan ekonomi di daerah agak lamban, katanya.

Meski demikian, lanjut dia menguatnya rupiah menunjukkan ekonomi nasional makin tumbuh. Rupiah makin stabil bahkan mendekati angka Rp9.000 per dolar.

"Kami optimis apabila tekanan positif makin kuat rupiah akan dapat menembus angka Rp9.000 per dolar, "ucapnya.

Posisi rupiah di bawah level Rp9.000 per dolar, menurut dia kemungkinan tidak lama karena Bank Indonesia akan segera melakukan intervensi pasar.

Posisi rupiah saat ini sangat bagus dan diharapkan tetap stabil pada kisaran Rp9.030 sampai Rp9.050 per dolar, katanya.
(h-CS/A024)