Gilimanuk (ANTARA News) - Ratusan kendaraan dari Pulau Bali yang menuju ke Pulau Jawa, Senin dinihari, tertahan di Pelabuhan Gilimanuk karena tidak ada kapal yang berani menyeberang akibat arus di Selat Bali sangat kuat, ombak besar dan angin kencang.

Wartawan ANTARA dari Gilimanuk, Senin pagi melaporkan, dari belasan kapal yang biasanya beroperasi di penyeberangan itu hanya satu kapal yang sempat dizinkan berlayar.

Antrean tersebut sudah terjadi sejak Minggu (18/7) sore dan baru Senin pagi sekitar pukul 04.30 Wita kapal mulai diizinkan berlayar.

Meskipun demikian, kapal tidak bisa melewati rute secara normal karena harus berputar untuk menyesuaikan dengan arus yang aman.

Kapal saat itu hanya beroperasi 10 unit pada tiga dermaga dengan komposi masing-masing tiga kapal pada dua dermaga dan empat kapal pada satu dermaga. Padahal biasanya kapal beroperasi dengan komposisi masing-masing lima kapal pada dua dermaga dan empat kapal pada satu dermaga.

Suparno, seorang penarik tali kapal, mengakui biasanya pada sekitar pukul 02.00 Wita kendaraan yang akan menyeberangan ke Pulau Jawa biasanya sudah sepi, namun kali ini ratusan kendaraan masih tertahan.

"Kendaraan truk di dermaga pasir juga banyak yang tertahan karena keterbasan kapal tongkang yang beroperasi dan yang ada juga terhambat oleh cuaca," katanya.

Sejumlah kendaraan yang masuk mulai sore ke lingkungan dermaga di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, baru bisa menyeberang pukul 04.30 Wita. Saat di laut, kondisi kapal juga bergoyang sangat kuat karena ombak besar.

Namun, demikian, menurut sejumlah kru kapal, kondisi tersebut belum seberapa dibandingkan dengan Sabtu (17/7) malam karena kapal sampai sempat tidak berani beroperasi akibat ombak besar dan angin kencang. (T007*M026/K004)