Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang juga Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi meluncurkan dua buah buku sekaligus yakni "Melanjutkan Pemikiran dan Perjuangan Gus Dur" dan "Inspiring Ramadhan".

Peluncuran buku tersebut dilakukan di Jakarta, Minggu, sebagai salah satu acara rangkaian HUT ke-12 PKB.

Peluncuran buku tersebut dilanjutkan dengan bedah buku yang menghadirkan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Masdar Farid Mas`udi, Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Prof. Dr. Katjung Marijan, dan tokoh wanita Nursyahbani Katjasungkana.

Buku "Melanjutkan Pemikiran dan Perjuangan Gus Dur" merupakan kumpulan tulisan Cak Imin, panggilan Muhaimin Iskandar, tentang Gus Dur atau refleksi atas pemikiran-pemikiran besar dan perjuangannya, yang tersebar di berbagai media massa.

"Pemikiran dan perjuangan Gus Dur disebut besar karena sifatnya yang melampaui batas-batas agama dan etnis, budaya dan bangsa," katanya.

Cak Imin melanjutkan, pemikiran dan perjuangan Gus Dur merangkum gagasan-gagasan besar dari berbagai agama, tradisi budaya dan peradapan manusia, sehingga ia bersifat memayungi semua aspirasi dan kepentingan kelompok masyarakat dari berbagai keyakinan.

Dari pemikiran dan perjuangannya itu, kata keponakan Gus Dur itu, Gus Dur telah melakukan investasi abadi yang akan membuatnya terus dikenang yaitu, pertama "amal jariah" berupa terobosan-terobosan besar dalam kehidupan bangsa dan masyarakat sehingga Indonesia bisa jauh lebih demokratis dan toleran.

Kedua ilmu yang bermanfaat yaitu pemikiran-pemikiran dan pengetahuannya tentang kehidupan yang terus menjadi rujukan dan payung bagi generasi penerusnya. Ketiga, generasi saleh yang terus berikhtiar untuk menyebarkan gagasan-gagasannya di samping mendoakannya.

Sementara itu mengenai buku keduanya, Inspiring Ramadhan, Cak Imin mengatakan, merupakan kumpulan tulisannya di harian Jurnal Nasional dan Rakyat Merdeka. Ia mengatakan sepanjang bulan suci Ramadhan 1431 Hijriah, ia diminta untuk mengisi rubrik yang berisi renungan hikmah selama bulan Ramadhan.

Tulisan tersebut mencapai 49 tulisan yang dimuat setiap hari mulai sejak tanggal 4 Ramadhan.


Buku Gus Dur

Mengenai Gus Dur, Katjung Marijan mengatakan, selain mempunyai pemikiran dan dan mengimplementasikannya, Gus Dur juga mempunyai akar rumput. "Pemikirannya mungkin sama dengan yang lain namun Gus Dur bisa bersilaturahim dari satu daerah ke daerah lain guna menyampaikan pemikirannya," katanya.

Ia mengatakan, Gus Dur sering melakukan silaturahmi dengan semua pihak.

"Jika melakukan perjalan dari Surabaya menuju Jember maka banyak pihak yang dikunjungi," katanya.

Hal itu, katanya, yang membuat pemikiran Gus Dur tidak di awang-awang namun juga menjadi bahan diskusi di akar rumput, para kiai dan sebagainya. Sementara itu, jika tokoh lainnya mempunyai pemikiran maka seringkali terjadi perdebatan di akar rumput, katanya.

Kemampuan Gus DUr melakukan silaturahmi dan dapat diterima di akar rumput, katanya, ada kemungkinan karena Gus Dur sendiri cukup lama berada di akar rumput.

Gus Dur, katanya, mempunyai kemampuan melakukan komunikasi dengan tingkat atas maupun massa di tingkat bawah. Hal itu jarang dimiliki para tokoh termasuk di PKB.

Untuk itu, katanya, jika Gus mampu menjalin komunikasi dengan tingkat atas dan bawah sendirian maka tokoh-tokoh PKB secara kolektif melakukan komunikasi di tingkat atas dan bawah.(*)

(L.UU2*D013/R009)