Dinkes Cianjur tempatkan 1.500 tenaga kesehatan dukung penyekatan
26 April 2021 16:04 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, dr Irvan Nur Fauzy saat mendapatkan vaksinasi COVID-19 di halaman Pendopo Cianjur. (ANTARA/Ahmad Fikri)
Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, menempatkan 1.500 tenaga kesehatan untuk mendukung penyekatan yang akan dilakukan di delapan titik di Cianjur, dimana tenaga medis disiagakan untuk memberikan penanganan kesehatan.
Kepala Dinkes Cianjur, dr Irvan Nur Fauzy di Cianjur, Senin mengatakan penempatan tenaga medis di masing-masing pos penyekatan nantinya akan dibagi sebanyak 30 orang setiap harinya dan bekerja secara bergantian selama penyekatan diberlakukan, sehingga jumlah tenaga kesehatan yang dilibatkan termasuk di masing-masing puskesmas sebanyak 1.500 orang.
"Tenaga medis yang ditempatkan di pos penyekatan, akan bertugas memberikan pelayanan tes cepat antigen hingga penanganan cepat jika menemukan pengguna jalan yang terpapar atau membutuhkan pelayanan kesehatan lainnya," kata Irvan.
Penempatan seribuan lebih tenaga kesehatan tersebut, ungkap dia, juga melibatkan tenaga medis di puskesmas setempat, sehingga saat dibutuhkan hingga Lebaran nanti, seluruh tenaga kesehatan sudah siap bertugas.
Baca juga: DIY tolak wisatawan luar daerah selama masa larangan mudik
Baca juga: Pemkab imbau masyarakat Bantul di perantauan tidak mudik
Bahkan beberapa puskesmas yang terdapat di jalur utama penyekatan mulai dari utara hingga selatan, disiagakan 24 jam, untuk memberikan pelayanan dan penanganan cepat ketika mendapati pengguna jalan atau pengendara yang terpapar.
"Ruang isolasi di masing-masing puskesmas yang akan dimaksimalkan sebelum pasien yang terpapar mendapat penanganan dari gugus tugas. Harapan kami, tidak ada lonjakan kasus selama puasa hingga lebaran nanti," katanya.
Sementara Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan untuk penyekatan di delapan titik di Cianjur, baru akan dilakukan secara maksimal beberapa hari kedepan karena keluarnya larangan mudik terbaru dari pemerintah pusat.
"Kita maksimalkan dulu operasi yustisi dan razia kendaraan tanpa surat keterangan bebas COVID-19 antigen. Untuk posko kesehatan dengan tenaga medis akan kita bangun di delapan titik penyekatan," katanya.
Baca juga: Penyekatan belum maksimal, pemkab Cianjur gencarkan operasi yustisi
Baca juga: Terminal Cianjur sepi sejak pemberlakuan larangan mudik
Kepala Dinkes Cianjur, dr Irvan Nur Fauzy di Cianjur, Senin mengatakan penempatan tenaga medis di masing-masing pos penyekatan nantinya akan dibagi sebanyak 30 orang setiap harinya dan bekerja secara bergantian selama penyekatan diberlakukan, sehingga jumlah tenaga kesehatan yang dilibatkan termasuk di masing-masing puskesmas sebanyak 1.500 orang.
"Tenaga medis yang ditempatkan di pos penyekatan, akan bertugas memberikan pelayanan tes cepat antigen hingga penanganan cepat jika menemukan pengguna jalan yang terpapar atau membutuhkan pelayanan kesehatan lainnya," kata Irvan.
Penempatan seribuan lebih tenaga kesehatan tersebut, ungkap dia, juga melibatkan tenaga medis di puskesmas setempat, sehingga saat dibutuhkan hingga Lebaran nanti, seluruh tenaga kesehatan sudah siap bertugas.
Baca juga: DIY tolak wisatawan luar daerah selama masa larangan mudik
Baca juga: Pemkab imbau masyarakat Bantul di perantauan tidak mudik
Bahkan beberapa puskesmas yang terdapat di jalur utama penyekatan mulai dari utara hingga selatan, disiagakan 24 jam, untuk memberikan pelayanan dan penanganan cepat ketika mendapati pengguna jalan atau pengendara yang terpapar.
"Ruang isolasi di masing-masing puskesmas yang akan dimaksimalkan sebelum pasien yang terpapar mendapat penanganan dari gugus tugas. Harapan kami, tidak ada lonjakan kasus selama puasa hingga lebaran nanti," katanya.
Sementara Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan untuk penyekatan di delapan titik di Cianjur, baru akan dilakukan secara maksimal beberapa hari kedepan karena keluarnya larangan mudik terbaru dari pemerintah pusat.
"Kita maksimalkan dulu operasi yustisi dan razia kendaraan tanpa surat keterangan bebas COVID-19 antigen. Untuk posko kesehatan dengan tenaga medis akan kita bangun di delapan titik penyekatan," katanya.
Baca juga: Penyekatan belum maksimal, pemkab Cianjur gencarkan operasi yustisi
Baca juga: Terminal Cianjur sepi sejak pemberlakuan larangan mudik
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021
Tags: