Jakarta (ANTARA News) - Massa dari Partai Persatuan Pembangunan menghadiri tahlilan tujuh hari wafatnya pendiri PPP dan mantan Ketua Umum PBNU, KH Idham Chalid, yang digelar di Kantor DPP PPP, Jakarta, Sabtu malam.

"Kami menggelar acara tahlilan ini untuk mengenang seorang tokoh besar, yang juga merupakan deklarator PPP, KH Idham Chalid," kata Ketua Umum DPP PPP, Suryadharma Ali di sela-sela acara Isra` Mi`raj dan tahlilan tujuh hari wafatnya KH Idham Chalid.

Menurut dia, KH Idham Chalid merupakan tokoh panutan dan bukan hanya keluarga besar PPP yang kehilangan, tapi seluruh bangsa Indonesia.

Suryadharma Ali menegaskan, Idham Chalid adalah tokoh bangsa, tokoh agama, tokoh organisasi besar Nahdlatul Ulama (NU), dan juga deklarator sekaligus pemimpin partai, Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Pengabdian dan jasa yang telah diberikan putra kelahiran Setui, Kalimantan Selatan 27 Agustus 1922 itu tak akan pernah dilupakan bangsa dan negara ini," katanya.

Menurut dia, PPP selama tujuh hari menggelar acara tahlilan untuk mengenang jasa-jasa almarhum yang merupakan sosok teladan di politik dan agama.

Sementara itu, ratusan massa PPP terlihat antusias ketika acara tahlilan baru dimulai, mereka pun terlihat khusyu` ketika ucapan-ucapan tahlil berkumandang.

Mereka juga terkesima ketika Habib Al Habsy berceramah mengenai Isra` Mi`raj.

Kiai Idham Chalid (88) meninggal dunia di kediamannya di kawasan pendidikan Darul Ma`arif, Cipete, Jakarta Selatan, Minggu (11/7) dan dimakamkan di Pesantren Darul Quran, Cisarua, Bogor pada Senin (12/7).

Kiai Idham Chalid merupakan mantan Wakil Perdana Menteri dan mantan Ketua DPR/MPR dan juga mantan ketua DPA.(S037/R018)