Den Haag (ANTARA News/AFP) - Pakta Pertahanan Atlamik Utara mengungkapkan jaringan komputer baru senilai 30 juta euro, yang mereka katakan akan memperlancar pembagian informasi di antara negara-negara dengan tentara di Afghanistan.

"Mulai sekarang kami memiliki satu misi, satu jaringan, satu database yang tersedia bagi semua negara yang mengerahkan" (tentara) dalam perang terhadap Taliban, kata pejabat NATO Mayor Jendral Leonardo di Marco pada wartawan di Den Haag.

Jaringan Misi Afghanistan itu akan melihat sistem informasi nasional, regional dan NATO, yang sebelumnya terpisah, semuanya akan dihubungkan menjadi satu, kata Di Marco, wakil kepala staf dukungan Kekuatan Sekutu Eropa Markas Besar Tertinggi NATO (SHAPE).

"Hingga sekarang, seorang komandan (di lapangan) akan memiliki sedikitnya dua atau tiga komputer di mejanya, satu terhubung dengan sistem nasional, yang lain terhubung dengan sistem regional dan yang lainnya lagi dengan sistem ISAF (Pasukan Bantuan Keamanan Internasional) pimpinan-NATO," katanya.

Banyak dari informasi itu harus dikirim secara manual dari satu jaringan ke jaringan lainnya.

Jaringan baru itu akan memungkinkan pertukaran lebih cepat dan lebih baik dalam waktu sangat dekat, dari perintah, data intelijen dan laporan pertempuran -- termasuk gambar video.

"Kami pecaya itu akan membantu para komandan untuk menyesuaikan misi wengurangi kematian," kata Di Marco.

Menurut Georges d`Hollander, manajer umum badan dukungan teknis NATO (NC3A), untuk mendapatkan sistem online itu aliansi tersebut memerlukan biaya sekitar 10 juta euro (sekitar 13 juta dolar). Ketika operasional sepenuhnya, pada Juli tahun depan, jaringan itu akan menghabiskan sekitar 30 juta euro.

AS dan NATO emiliki 143.000 tentara di Afghanistan, dengan jumlahnya akan bertambah menjadi 150.000 dalam beberapa pekan mendatang ketika pasukan internasional meningkatkan serangan mereka terhadap Taliban.
(Uu.S008/P003)