London (ANTARA News)- Nicolas Anelka menolak meminta maaf setelah perseteruannya dengan pelatih Prancis, Raymond Domenech, di Piala Dunia Afrika Selatan yang berbuntut pada pengusiran striker Chelsea itu meski Prancis sebenarnya masih punya satu laga tersisa melawan Afrika Selatan.

"Jika bukan saya yang membawanya ke permukaan maka seseorang pasti akan melakukannya. Hal itu hanya tinggal menunggu waktu saja," ungkap Anelka, Kamis (15/7) malam, seperti yang dikutip Telegraph.

"Setiap orang, dan saya maksud setiap orang, telah bersatu, jika ada beberapa pemain yang ingin berlatih, biarkan mereka berbicara sekarang. Tetapi saya percaya seratus persen percaya tidak ada yang mau," lanjut Anelka lagi.

Gelandang perancis, Jeremy Toulan, yang juga ikut menyerang metode latihan Domenech di Afrika Selatan juga baru-baru ini mengakui ia secara langsung berperang dalam aksi boikot saat latihan Les Bleus.

"Saya tidak bangga dengan apa yang saya lakukan tetapi saya bertanggungg jawab," ujar Toulalan.

"Tidak ada lingkaran pemimpin dan tidak ada budak, tidak ada yang baik tidak ada yang jahat, kami semua terlibat dan kami semua bertanggung jawab karena tidak seorang pun yang menentang aksi boikot," papat Toulalan.

"Siapa pun yang mengatakan sebaliknya adalah pembohong," pungkas gelandang Olympique Lion itu.
(Ber/A024)