Pisang Cavendish BUMDes Pandanwangi siap bersaing di supermarket
25 April 2021 20:44 WIB
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar (tengah) mengunjungi BUMdes Pandanwangi desa Pandantoyo, Kecamatan Kertosono Nganjuk, Jawa Timur, Sabtu (24/4/2021). ANTARA/HO-Kemendes PDTT.
Jakarta (ANTARA) - Pisang Cavendish BUMDes Pandanwangi siap bersaing dengan hasil budi daya sejenis yang sudah beredar di berbagai supermarket.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu mengatakan, budi daya pisang cavendish yang menjadi salah satu unit usaha BUMDes Pandanwangi ini telah mendapatkan pasar yang cukup baik.
Menurutnya, usaha pisang cavendish tersebut perlu dikembangkan untuk dapat meningkatkan nilai tambah.
"Pasar sudah ada, tapi produktivitas perlu ditingkatkan untuk memberikan nilai tambah. Pohonnya mau diapain, apakah bisa diolah untuk pakan ternak misalnya," ujarnya saat meninjau BUMDes Pandanwangi.
Baca juga: Pemerintah bidik peluang ekspor pisang cavendish Jembrana
Terkait hal itu, Gus Menteri, sapaan akrabnya, mengajak berbagai stakeholder terkait untuk dapat membantu peningkatan produktivitas budi daya pisang cavendish BUMDes yang dikelola Desa Pandantoyo, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur itu.
Bantuan itu, lanjutnya, dapat berupa biaya pengembangan atau teknologi tepat guna.
"Pasarnya sudah bagus. Tinggal pengembangan. Saya ajak semuanya yang menjadi bagian dari pengembangan produktivitas masyarakat untuk turut membantu. Atau bantuan teknologi tepat guna agar lebih bermanfaat," ujarnya.
Baca juga: Banyuwangi jadi lokasi pengembangan pisang cavendish ekspor
Di sisi lain, ia mengatakan, Kemendes PDTT juga telah menyelesaikan Peraturan Menteri (Permen) terkait BUMDes.
Permen itu merupakan tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 tahun 2021 tentang BUMDes, yang dikeluarkan seiring disahkannya BUMDes sebagai badan hukum dalam Undang-Undang Cipta Kerja.
"Permendes (Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi) sudah selesai, tinggal menunggu pengesahan dari Kemenkumham (Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia). Kalau sudah selesai semua, nanti BUMDes bisa usaha apa saja, sudah seperti PT," ujarnya.
Baca juga: Sesmenko Perekonomian dorong tingkatkan ekspor hortikultura
Sementara itu, Kepala Desa Pandantoyo, Khoiril Anwar mengatakan, budi daya pisang cavendish sendiri merupakan satu dari beberapa unit usaha lain yang dikelola oleh BUMDes Pandanwangi.
Adapun unit usaha lain yang tengah dikembangkan yakni perdagangan sembako, wisata agropark, wisata outbound, dan wisata kolam renang.
Khoiril mengakui, dari semua unit usaha tersebut, budi daya pisang cavendish masih menjadi produk utama yang paling banyak diminati.
"Pisang cavendish kita sudah mampu menjadi distributor di berbagai kabupaten/kota. Pisang cavendish kita bahkan sudah siap bersaing dengan produk supermarket," ujar Khoiril.
Baca juga: Pengusaha gandeng petani Blora kembangkan pisang cavendish
Menurut Khoiril, pengembangan BUMDes yang baru berdiri sejak tahun 2019 tersebut, sepenuhnya menggunakan anggaran dari dana desa. Ia berharap, pengembangan BUMDes di desanya dapat membantu meningkatkan perputaran ekonomi masyarakat setempat.
"Kita ingin dengan berkembangnya BUMDes ini, dapat meningkatkan ekonomi di Pandantoyo biar lebih efektif. Mengangkat masyarakat miskin supaya ekonominya lebih meningkat," ujar Khoiril.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu mengatakan, budi daya pisang cavendish yang menjadi salah satu unit usaha BUMDes Pandanwangi ini telah mendapatkan pasar yang cukup baik.
Menurutnya, usaha pisang cavendish tersebut perlu dikembangkan untuk dapat meningkatkan nilai tambah.
"Pasar sudah ada, tapi produktivitas perlu ditingkatkan untuk memberikan nilai tambah. Pohonnya mau diapain, apakah bisa diolah untuk pakan ternak misalnya," ujarnya saat meninjau BUMDes Pandanwangi.
Baca juga: Pemerintah bidik peluang ekspor pisang cavendish Jembrana
Terkait hal itu, Gus Menteri, sapaan akrabnya, mengajak berbagai stakeholder terkait untuk dapat membantu peningkatan produktivitas budi daya pisang cavendish BUMDes yang dikelola Desa Pandantoyo, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur itu.
Bantuan itu, lanjutnya, dapat berupa biaya pengembangan atau teknologi tepat guna.
"Pasarnya sudah bagus. Tinggal pengembangan. Saya ajak semuanya yang menjadi bagian dari pengembangan produktivitas masyarakat untuk turut membantu. Atau bantuan teknologi tepat guna agar lebih bermanfaat," ujarnya.
Baca juga: Banyuwangi jadi lokasi pengembangan pisang cavendish ekspor
Di sisi lain, ia mengatakan, Kemendes PDTT juga telah menyelesaikan Peraturan Menteri (Permen) terkait BUMDes.
Permen itu merupakan tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 tahun 2021 tentang BUMDes, yang dikeluarkan seiring disahkannya BUMDes sebagai badan hukum dalam Undang-Undang Cipta Kerja.
"Permendes (Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi) sudah selesai, tinggal menunggu pengesahan dari Kemenkumham (Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia). Kalau sudah selesai semua, nanti BUMDes bisa usaha apa saja, sudah seperti PT," ujarnya.
Baca juga: Sesmenko Perekonomian dorong tingkatkan ekspor hortikultura
Sementara itu, Kepala Desa Pandantoyo, Khoiril Anwar mengatakan, budi daya pisang cavendish sendiri merupakan satu dari beberapa unit usaha lain yang dikelola oleh BUMDes Pandanwangi.
Adapun unit usaha lain yang tengah dikembangkan yakni perdagangan sembako, wisata agropark, wisata outbound, dan wisata kolam renang.
Khoiril mengakui, dari semua unit usaha tersebut, budi daya pisang cavendish masih menjadi produk utama yang paling banyak diminati.
"Pisang cavendish kita sudah mampu menjadi distributor di berbagai kabupaten/kota. Pisang cavendish kita bahkan sudah siap bersaing dengan produk supermarket," ujar Khoiril.
Baca juga: Pengusaha gandeng petani Blora kembangkan pisang cavendish
Menurut Khoiril, pengembangan BUMDes yang baru berdiri sejak tahun 2019 tersebut, sepenuhnya menggunakan anggaran dari dana desa. Ia berharap, pengembangan BUMDes di desanya dapat membantu meningkatkan perputaran ekonomi masyarakat setempat.
"Kita ingin dengan berkembangnya BUMDes ini, dapat meningkatkan ekonomi di Pandantoyo biar lebih efektif. Mengangkat masyarakat miskin supaya ekonominya lebih meningkat," ujar Khoiril.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: