Pamekasan (ANTARA News) - Ketua Komisi B DPRD Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Hosnan Achmadi menyatakan kepemimpinan ganda Himpunan Kerukunan Tani Indonesia hanya akan mengorbankan para petani.

"Meski kepemimpinan ganda organisasi HKTI ini sepintas hanya di tingkat elite, namun pada akhirnya nanti akan merembes kepada pengurus HKTI yang ada di daerah. Dan ketika ini sudah terjadi, maka para petani di daerah itulah yang akhirnya menjadi korban," kata Hosnan Achmadi kepada ANTARA, menanggapi kepemimpinan ganda HKTI, antara kepemimpinan Probowo Subianto dengan Oesman Sapta Odang, di Pamekasan, Kamis malam.

Hosnan menyatakan, ketika sebuah organisasi sudah terjadi kepemimpinan ganda, maka yang pasti program dan tujuan berorganisasi tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Sebab yang mengemuka bukan lagi bagaimana menjalankan program dan melakukan pembinaan pada anggota, namun bagaimana bisa merebut kepemimpinan dalam organisasi.

"Ini merupakan rumus umum dan saya yakin nantinya juga akan terjadi di tubuh HKTI ini. Sehingga tidak mungkin program kerja pengurus terfokus kepada bagaimana meningkatkan posisi tawar petani," katanya.

Hosnan yang juga Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Pamekasan ini selanjutnya menyarankan, agar kedua belah pihak sebaiknya melakukan islah, jika di dalam hati mereka memang berorganisasi untuk memperjuangkan nasib para petani.

"Jangan seret pata petani ini ke ranah politik. Saya melihat bahwa adanya kepemimpinan ganda di tubuh HKTI ini tidak lepas dari adanya kepentingan politik," kata Hosnan.

Menurut Hosnan, dalam berorganisasi memang kadang ada pihak-pihak yang merasa tidak puas dengan keputusan organisasi dan ini tidak hanya terjadi di organisasi kemasyarakat namun sering kali juga terjadi di partai politik, bahkan organisasi keagamaan.

Namun, kata Hosnan, jika tujuan dan cita-cita luhur berorganisasi dinomor satukan, maka perpecahan tidak mungkin akan terjadi.

Munas VII HKTI sesuai jadwal digelar jadwal yang disampaikan panitia berlangsung sejak 12 hingga 15 Juli di Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar Selatan.

Namun dalam pelaksanaannya lebih cepat, yakni hanya hingga 13 Juli dan Ketua HKTI sebelumnya Probowo Subianto terpilih kembali sebagai Ketua HKTI.

Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini terpilih secara aklamasi. Namun dalam perkembangan Munas HKTI itu masih diwarnai sejumlah persoalan, karena adanya sejumlah delegasi daerah yang gagal masuk arena Munas yakni DKI Jakarta, Papua, Jawa Barat, Lampung dan Jawa Timur.

Pihak-pihak yang tidak puas inilah selanjutnya menggelar Munas tandingan di Hotel Aston, Denpasar dan Oesman Sapta terpilih sebagai pemenang dengan mendapat suara 229 suara dari dua kandidat lainnya, yaitu Heri Suginarjo dan Galumbang Sitinjak yang masing-masing mendapat 47 dan 30 suara. (ZIZ/K004)