Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan sesi pagi Kamis ditutup menguat ditengah memburuknya bursa regional setelah Wall Street didera tekanan jual Rabu malam.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI mengakhiri sesi pertama perdagangan dengan penguatan tipis 2,57 poin (0,09 persen) pada posisi 2.983,63, sekaligus tercatat sebagai level tertinggi baru.

Indeks LQ45 kelompok 45 saham unggulan menguat 1,176 poin atau 0,20 persen ke posisi 578,617.

Bukan tidak terpengaruh situasi di Wall Street dan regional karena dari seluruh saham aktif, 110 saham diantaranya ditutup melemah, 82 saham menguat, dan 59 lainnya stabil.

Menurut analis Sucorinvest Central, Gani Gifar Indra Sakti, indeks BEI masih berada dalam trend menguat. Sehingga pelemahan indeks regional tidak berdampak pada IHSG.

Namun, lanjutnya, yang dicemaskan adalah aksi ambil untung (profit taking) yang sewaktu-waktu bisa membuat indeks melemah kembali.

Sepanjang paruh hari perdagangan, volume dicatat mencapai 1,940 miliar saham senilai Rp1,033 triliun yang dihasilkan dari 52.812 kali transaksi.

Sementara itu pada beberapa bursa kawasan Asia, seperti indeks Hang Seng turun 57,58 poin (0,28 persen) ke level 20.583, Nikkei-225 turun 102,60 poin (1,05 persen) ke level 9.692, dan Straits Times juga turun 2,94 di posisi 2.949.

(ANT/S026)