Jakarta (ANTARA) - Kirab obor Olimpiade Tokyo mengalami pembatalan total untuk pertama kalinya, ketika penyelenggara Prefektur Okinawa mengumumkan estafet pada 2 Mei di Miyakojima tidak akan berjalan sama sekali, dan tidak ada acara yang akan diadakan, Kantor Berita Kyodo melaporkan, Jumat (23/4).

Penyelenggara di wilayah kepulauan, yang saat ini berada di bawah langkah-langkah ketat untuk mengendalikan virus corona, tersebut berencana tidak akan menggelar estafet di jalan umum, dan panitia penyelenggara Olimpiade memberikan lampu hijau atas permintaan itu.

Namun, menurut komite eksekutif Prefektur Okinawa, tidak akan ada tanggal alternatif yang ditetapkan untuk estafet dan juga tidak ada acara seremonial di Miyakojima. Hal itu menjadikannya kasus pertama pembatalan kirab obor Olimpide, yang akan melakukan perjalanan melalui 47 prefektur di Jepang.

Baca juga: Olimpiade kian dekat, Jepang malah umumkan keadaan darurat pandemi
Baca juga: Penyelenggara Olimpiade laporkan kasus COVID-19 pertama di kirab obor


Lonjakan terbaru dalam kasus COVID-19 yang terjadi di kota-kota bagian barat, membuat Osaka dan Matsuyama memindahkan estafet dari jalan umum ke jalur alternatif untuk menghindari adanya kerumunan.

Pulau utama Okinawa, yang berisi area yang terkena pemberlakuan upaya yang lebih ketat untuk mencegah penyebaran virus corona, akan mengadakan estafet di dua tempat acara yang jauh dari jalan umum.

Pelari yang telah dijadwalkan untuk ambil bagian di Miyakojima tidak akan berlari di pulau utama untuk mengurangi perjalanan yang tidak perlu karena pertimbangan sistem medis yang rapuh di Miyakojima dan pulau-pulau terpencil lainnya di Okinawa.

Baca juga: IOC larang atlet lakukan aksi protes saat Olimpiade Tokyo berlangsung