Tangerang (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono, pada Konferensi Inovasi Kewirausahaan dan Usaha Kecil di Universitas Multimedia Nusatara (UMN), Tangerang, Kamis, menyatakan banyak hasil riset tidak sesuai kebutuhan masyarakat dan itu terjadi di berbagai bidang.

"Sepanjang jalan dari Jakarta ke Serpong, salah satu yang saya bicarakan dengan Menristek adalah tidak menyambungnya hasil riset dengan yang dibutuhkan masyarakat. Ini di berbagai bidang terjadi," kata Boediono.

Wapres menambahkan, semua lembaga yang bergerak di bidang riset hanya sibuk mendokumentasikan "paper". "Tapi kalau tidak menyambung dengan yang dibutuhkan akan tidak berguna," tegasnya.

Dia mengatakan, riset bidang pertanian merupakan contoh riset yang tidak bersinggungan dengan kebutuhan lapangan.

"Penelitian di bidang pertanian harus direvitalisasi agar sesuai dengan kebutuhan dan dapat disebarluaskan oleh para penyuluh pertanian," ujarnya.

"Pada 1970-an riset di bidang pertanian menonjol sekali, sekarang harus kita kuatkan lagi," kata Boediono.

Wapres menilai tidak sesuainya hasil riset dengan kebutuhan masyarakat diperparah oleh keberpihakan birokrasi terhadap bidang riset dan teknologi.

Ia mengungkapkan, di luar negeri, pemerintah dan komponen lain termasuk pebisnis, mendukung pengembangan riset dan teknologi, dengan mengalokasikan anggaran yang besar, sehingga hasil riset pun invovatif sesuai kebutuhan.

"Ini yang perlu dihidupkan agar pebisnis kita juga konsen mengembangkan riset," kata Wapres dalam acara yang dihadiriMenteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata, Gubernur Banten Atut Chosiyah, Rektor ITB Prof Akhmaloka dan Rektor UMN Yohannes Surya itu. (*)

R018/s018/AR09