Olimpiade
Prancis larang Benoit Paire ikut Olimpiade karena laku buruk
23 April 2021 20:36 WIB
Petenis Prancis Benoit Paire dalam foto arsip 30 September 2020 ketika menghadapi petenis Argentina Federico Coria dalam French Open di Paris. Benoit Paire dilarang mengikuti Olimpiade Tokyo karena berprilaku buruk. (AFP/MARTIN BUREAU)
Jakarta (ANTARA) - Federasi Tenis Prancis (FTT) hari ini resmi melarang petenis nomor 35 dunia yang sering blak-blakan berbicara, Benoit Paire, ikut serta dalam Olimpiade Tokyo.
Paire tidak akan dipertimbangkan masuk seleksi Olimpiade Tokyo karena berulang kali berprilaku buruk," kata FFT seperti dikutip AFP, Jumat.
Keputusan Prancis mengeluarkan petenis yang berprilaku buruk itu diusulkan oleh direktur teknis baru FTT Nicolas Escude bersama dengan kapten Piala Davis Prancis, Sebastien Grosjean.
Keputusan itu diambil akibat perilaku buruk Paire dalam beberapa turnamen baru-baru ini di Buenos Aires ketika dihukum karena meludah, dan di Monte Carlo.
Baca juga: Paire dinyatakan positif COVID-19 jelang US Open
Baca juga: ITF perpanjang kualifikasi Olimpiade Tokyo hingga 14 Juni
Pada turnamen Masters di Monaco, Paire tersingkir pada babak pertama dan kemudian melontarkan kata-kata kasar tentang keadaan tenis saat ini yang telah menghadiahi dia total 9 juta dolar AS.
"Tenis sudah lagi lagi menyenangkan saya. Berada di sini sungguh menyedihkan karena biasanya ini adalah turnamen terbaik di dunia," kata dia merujuk minimnya penonton akibat pandemi COVID-19.
Paire malah semakin kesal oleh format gelembung bio dan kondisi bermain yang steril yang merupakan konsekuensi dari turnamen yang berlangsung tanpa penonton.
"Saya tak peduli, bertanding atau tidak bertanding. Mereka bilang ini Monte Carlo lho, tapi kami bermain dalam suasana menyedihkan. Begitulah, sirkuitnya jadi busuk," tutup petenis berusia 31 tahun itu.
Baca juga: Juan Martin Del Potro incar Olimpiade Tokyo
Baca juga: Sania Mirza termotivasi impian medali Olimpiade Tokyo
Paire tidak akan dipertimbangkan masuk seleksi Olimpiade Tokyo karena berulang kali berprilaku buruk," kata FFT seperti dikutip AFP, Jumat.
Keputusan Prancis mengeluarkan petenis yang berprilaku buruk itu diusulkan oleh direktur teknis baru FTT Nicolas Escude bersama dengan kapten Piala Davis Prancis, Sebastien Grosjean.
Keputusan itu diambil akibat perilaku buruk Paire dalam beberapa turnamen baru-baru ini di Buenos Aires ketika dihukum karena meludah, dan di Monte Carlo.
Baca juga: Paire dinyatakan positif COVID-19 jelang US Open
Baca juga: ITF perpanjang kualifikasi Olimpiade Tokyo hingga 14 Juni
Pada turnamen Masters di Monaco, Paire tersingkir pada babak pertama dan kemudian melontarkan kata-kata kasar tentang keadaan tenis saat ini yang telah menghadiahi dia total 9 juta dolar AS.
"Tenis sudah lagi lagi menyenangkan saya. Berada di sini sungguh menyedihkan karena biasanya ini adalah turnamen terbaik di dunia," kata dia merujuk minimnya penonton akibat pandemi COVID-19.
Paire malah semakin kesal oleh format gelembung bio dan kondisi bermain yang steril yang merupakan konsekuensi dari turnamen yang berlangsung tanpa penonton.
"Saya tak peduli, bertanding atau tidak bertanding. Mereka bilang ini Monte Carlo lho, tapi kami bermain dalam suasana menyedihkan. Begitulah, sirkuitnya jadi busuk," tutup petenis berusia 31 tahun itu.
Baca juga: Juan Martin Del Potro incar Olimpiade Tokyo
Baca juga: Sania Mirza termotivasi impian medali Olimpiade Tokyo
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: