Jakarta (ANTARA) - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengumumkan hasil ekspor mobil completely built-up (CBU) kuartal I/2021 sebanyak 49.200 unit, naik 2 persen dibandingkan kuartal IV 2020 sebanyak 48.000 unit.

Hasil itu mendekati kinerja ekspor Toyota Indonesia sebelum pandemi COVID-19 melanda, yakni 50.000 unit pada kuartal I/2020 lalu.

Data Gaikindo mencatat, ekspor CBU Toyota pada periode yang sama berkontribusi hingga 62 persen terhadap total ekspor otomotif nasional Indonesia.

Baca juga: Toyota mulai produksi mobil hybrid di Karawang tahun depan

"Kami berharap kondisi ekspor industri otomotif Indonesia tahun ini sudah mulai berangsur-angsur pulih dan setidaknya mencapai 80 persen dari pencapaian ekspor sebelum pandemi COVID-19 melanda," kata Direktur Corporate Affairs TMMIN, Bob Azam, dalam siaran pers, Jumat.

Kontribusi ekspor Toyota Indonesia diperoleh dari beberapa model dari berbagai segmen, yakni Sport Utility Vehicle (SUV), Multi-Purpose Vehicle (MPV), dan Sedan.

Jika diurai, kinerja ekspor mobil utuh bermerek Toyota pada kuartal I, adalah Rush 11.600 unit, Vios 8.800 unit, dan Fortuner 7.300 unit. Kemudian, Kijang Innova, Avanza, Agya, Yaris, Sienta, dan Town Ace/Lite Ace dengan sumbangan 21.500 unit.

Selain ekspor CBU, Toyota Indonesia juga mengirimkan kendaraan terurai atau Complete Knock Down (CKD) hingga 16.750 unit. Juga ada ekspor mesin bensin dan etanol dengan tipe TR dan NR dengan total 32.000 unit dan komponen hingga 25 juta unit.

Baca juga: Ekspor Suzuki kuartal I melesat berkat XL7 dan Karimun

Baca juga: Toyota "recall" 370 ribu Venza akibat cacat airbag