Investor Amerika Serikat jajaki pembangunan PLTN di Babel
23 April 2021 14:12 WIB
PT Thorcon International, Pte. Ltd asal Amerika Serikat menjajaki investasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, guna meningkatkan ketersediaan energi daerah itu. ANTARA/Aprionis
Pangkalpinang (ANTARA) - PT Thorcon International, Pte. Ltd asal Amerika Serikat menjajaki investasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, guna meningkatkan ketersediaan energi daerah itu.
"Kami menawarkan teknologi PLTN memiliki tingkat keamanan yang tinggi dan berbiaya lebih murah dari teknologi konvensional sebelumnya," kata CEO PT Thorcon International, Pte David Devanney di Pangkalpinang, Jumat.
David menjelaskan Thorcon Molten Salt Reactor (Thorcon MSR) ini merupakan jenis PLTN generasi ke-4 yang dirancang menggunakan bahan bakar serta menggunakan garam cair untuk pendinginnya, beroperasi pada temperatur tinggi, dan tekanannya mendekati tekanan atmosfir.
"Konsep keamanan yang tinggi ini menjadi salah satu keunggulan Thorcon MSR, dan diyakini dapat mengurangi global warming," ujarnya.
Baca juga: Batan: Banyak masyarakat tak tahu, nuklir bisa topang ketahanan pangan
Ia mengatakan konsep keselamatan Thorcon ini ditandai dengan tekanan operasi yang lebih rendah, sehingga jika terjadi kecelakaan nuklir di reaktor Thorcon, radionuklida tidak akan cepat lepas ke lingkungan karena tekanan operasionalnya hampir sama dengan tekanan atmosfir.
“Prioritas kami yang utama adalah keamanan dan menjaga keberlangsungan alam, oleh karena itu teknologi Thorcon ini merupakan salah satu langkah diversifikasi berbagai sumber energi yang akan mengurangi ketergantungan dari satu sumber energi dan dapat mengurangi dampak emisi gas rumah kaca," katanya.
Kepala Perwakilan PT Thorcon International, Pte. Ltd Bob S Effendi mengatakan kajian telah dilakukan bersama pihak akademisi termasuk dengan Universitas Bangka Belitung.
Baca juga: Anggota DPR optimistis Indonesia mampu "go nuclear"
“Kami akan melakukan penandatanganan MoU dengan Universitas Bangka Belitung sekaligus melakukan survei ke Pulau Gelasa salah satu rencana lokasi pembangunan PLTN tersebut," katanya.
Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman mendukung pendirian PLTN sebagai salah satu upaya pemerintah untuk menyediakan pasokan listrik bagi masyarakat Indonesia.
“Tentunya, implementasi teknologi nuklir di Indonesia ini harus memenuhi syarat regulasi dari pemerintah pusat. Pada prinsipnya, kami mendukung upaya-upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan energi nasional," katanya.
Baca juga: Pakar: Prioritaskan sumber energi tanpa harus impor bahan baku
Baca juga: Indonesia perlu kaji rencana pembuangan limbah nuklir Jepang
Baca juga: Purnomo Yusgiantoro: Energi nuklir masih ditolak masyarakat
"Kami menawarkan teknologi PLTN memiliki tingkat keamanan yang tinggi dan berbiaya lebih murah dari teknologi konvensional sebelumnya," kata CEO PT Thorcon International, Pte David Devanney di Pangkalpinang, Jumat.
David menjelaskan Thorcon Molten Salt Reactor (Thorcon MSR) ini merupakan jenis PLTN generasi ke-4 yang dirancang menggunakan bahan bakar serta menggunakan garam cair untuk pendinginnya, beroperasi pada temperatur tinggi, dan tekanannya mendekati tekanan atmosfir.
"Konsep keamanan yang tinggi ini menjadi salah satu keunggulan Thorcon MSR, dan diyakini dapat mengurangi global warming," ujarnya.
Baca juga: Batan: Banyak masyarakat tak tahu, nuklir bisa topang ketahanan pangan
Ia mengatakan konsep keselamatan Thorcon ini ditandai dengan tekanan operasi yang lebih rendah, sehingga jika terjadi kecelakaan nuklir di reaktor Thorcon, radionuklida tidak akan cepat lepas ke lingkungan karena tekanan operasionalnya hampir sama dengan tekanan atmosfir.
“Prioritas kami yang utama adalah keamanan dan menjaga keberlangsungan alam, oleh karena itu teknologi Thorcon ini merupakan salah satu langkah diversifikasi berbagai sumber energi yang akan mengurangi ketergantungan dari satu sumber energi dan dapat mengurangi dampak emisi gas rumah kaca," katanya.
Kepala Perwakilan PT Thorcon International, Pte. Ltd Bob S Effendi mengatakan kajian telah dilakukan bersama pihak akademisi termasuk dengan Universitas Bangka Belitung.
Baca juga: Anggota DPR optimistis Indonesia mampu "go nuclear"
“Kami akan melakukan penandatanganan MoU dengan Universitas Bangka Belitung sekaligus melakukan survei ke Pulau Gelasa salah satu rencana lokasi pembangunan PLTN tersebut," katanya.
Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman mendukung pendirian PLTN sebagai salah satu upaya pemerintah untuk menyediakan pasokan listrik bagi masyarakat Indonesia.
“Tentunya, implementasi teknologi nuklir di Indonesia ini harus memenuhi syarat regulasi dari pemerintah pusat. Pada prinsipnya, kami mendukung upaya-upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan energi nasional," katanya.
Baca juga: Pakar: Prioritaskan sumber energi tanpa harus impor bahan baku
Baca juga: Indonesia perlu kaji rencana pembuangan limbah nuklir Jepang
Baca juga: Purnomo Yusgiantoro: Energi nuklir masih ditolak masyarakat
Pewarta: Aprionis
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2021
Tags: