31 penduduk asli terluka di Kolombia pascaserangan bersenjata
23 April 2021 10:42 WIB
Tentara berjaga di kota Caloto Cauca setelah terjadi serangan oleh pemberontak Kolombia, Selasa (1/3). Enam orang tewas saat tersangka pemberontak Kolombia menyamar sebagai tentara menyerang sebuah helikopter pembawa uang bank dan merampok kiriman tersebut dalam sebuah serangan cepat di daerah bermiliter ketat, lapor kepolisian. (FOTO ANTARA/REUTERS/Jaime Sald)
Bogota (ANTARA) - Sedikitnya 31 penduduk asli terluka di Kolombia tenggara pada Kamis (22/4) setelah kelompok bersenjata liar menembaki mereka ketika mereka menghancurkan tanaman koka, bahan utama kokain, kata sebuah organisasi yang mewakili masyarakat.
Serangan itu terjadi di kota madya pedesaan Caldono, di provinsi Cauca Kolombia.
Wilayah ini secara strategis penting untuk perdagangan narkoba dan dipersengketakan oleh kelompok bersenjata termasuk pembangkang dari kelompok gerilyawan Farc yang dilumpuhkan, Tentara Pembebasan Nasional (ELN) dan organisasi kriminal lainnya yang terdiri dari bekas paramiliter sayap kanan.
"Sejauh ini 31 penduduk asli telah dilaporkan terluka dan lima penyerang telah ditahan oleh Pengawal Pribumi," kata Dewan Daerah Adat di Cauca (CRIC) dalam sebuah pernyataan.
Upaya pemberantasan tanaman koka dan penyerangan terhadap anggota masyarakat terus dilakukan, yang berarti jumlah korban luka dapat meningkat, tambah CRIC, menggambarkan masyarakat adat di wilayah tersebut sebagai korban ketidakhadiran negara.
Kelompok bersenjata liar berjuang untuk menguasai wilayah strategis untuk menanam koka dan produksi kokain, menurut sumber pemerintah dan keamanan.
Pada Selasa (20/4), gubernur adat Sandra Liliana Pea Chocue - yang menentang tanaman koka di tanah adat - dibunuh di wilayah yang sama.
Pemerintah Kolombia mengutuk serangan terhadap komunitas adat.
"Sungguh tercela bahwa penjahat mengamuk terhadap komunitas adat dan ... terhadap wanita yang mempertahankan wilayah mereka dari kehadiran ekonomi ilegal yang mengancam integritas anak muda dan kemurnian tanah," Emilio Archila, penasihat presiden untuk implementasi kesepakatan damai, katanya dalam sebuah pernyataan.
Kolombia, dengan posisi strategis geografisnya yang dikelilingi oleh dua samudra, dianggap sebagai penghasil kokain terbesar di dunia.
Baca juga: Ribuan warga, termasuk pribumi, unjuk rasa damai di Kolombia
Baca juga: Lima pengawal suku Kolombia diduga terbunuh pemberontak
Sumber: Reuters
Serangan itu terjadi di kota madya pedesaan Caldono, di provinsi Cauca Kolombia.
Wilayah ini secara strategis penting untuk perdagangan narkoba dan dipersengketakan oleh kelompok bersenjata termasuk pembangkang dari kelompok gerilyawan Farc yang dilumpuhkan, Tentara Pembebasan Nasional (ELN) dan organisasi kriminal lainnya yang terdiri dari bekas paramiliter sayap kanan.
"Sejauh ini 31 penduduk asli telah dilaporkan terluka dan lima penyerang telah ditahan oleh Pengawal Pribumi," kata Dewan Daerah Adat di Cauca (CRIC) dalam sebuah pernyataan.
Upaya pemberantasan tanaman koka dan penyerangan terhadap anggota masyarakat terus dilakukan, yang berarti jumlah korban luka dapat meningkat, tambah CRIC, menggambarkan masyarakat adat di wilayah tersebut sebagai korban ketidakhadiran negara.
Kelompok bersenjata liar berjuang untuk menguasai wilayah strategis untuk menanam koka dan produksi kokain, menurut sumber pemerintah dan keamanan.
Pada Selasa (20/4), gubernur adat Sandra Liliana Pea Chocue - yang menentang tanaman koka di tanah adat - dibunuh di wilayah yang sama.
Pemerintah Kolombia mengutuk serangan terhadap komunitas adat.
"Sungguh tercela bahwa penjahat mengamuk terhadap komunitas adat dan ... terhadap wanita yang mempertahankan wilayah mereka dari kehadiran ekonomi ilegal yang mengancam integritas anak muda dan kemurnian tanah," Emilio Archila, penasihat presiden untuk implementasi kesepakatan damai, katanya dalam sebuah pernyataan.
Kolombia, dengan posisi strategis geografisnya yang dikelilingi oleh dua samudra, dianggap sebagai penghasil kokain terbesar di dunia.
Baca juga: Ribuan warga, termasuk pribumi, unjuk rasa damai di Kolombia
Baca juga: Lima pengawal suku Kolombia diduga terbunuh pemberontak
Sumber: Reuters
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: