Pelindo 1 Dumai ekspor CPO ke Port Klang Malaysia
22 April 2021 21:12 WIB
Kapal pengangkut Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya sebanyak 19 boks ISO tank berukuran 20 feet ke Port Klang, Malaysia melalui Pelabuhan Dumai. ANTARA/HO-Pelindo 1.
Jakarta (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Dumai kembali melakukan layanan ekspor komoditas Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya sebanyak 19 boks ISO tank berukuran 20 feet ke Port Klang, Malaysia, sebagai upaya inisiatif bisnis untuk mendongkrak kinerja perseroan.
“Ekspor CPO dan turunannya melalui ISO tank container di Dermaga C Pelabuhan Dumai merupakan layanan ekspor petikemas yang dilakukan secara berkesinambungan. Sebelumnya kegiatan ekspor petikemas perdana sudah dilakukan pada bulan Maret lalu,” ujar General Manager Pelindo 1 Cabang Dumai, Jonedi Ramli dalam pernyataan di Jakarta, Kamis.
Jonedi menjelaskan bahwa pada kegiatan ekspor perdana yang lalu, pengiriman CPO menggunakan flexibag container, yaitu sistem kemasan fleksibel yang digunakan untuk mengangkut bahan cair dalam petikemas. Namun untuk kegiatan ekspor yang kedua ini menggunakan ISO tank.
Dalam kegiatan ekspor ISO tank ini, Pelindo 1 Dumai bekerja sama dengan PT Ben Line selaku perwakilan dari pemilik ISO tank yaitu Den Hartogh Asia Pacific. Sementara untuk barge atau tongkang yang digunakan sebagai alat angkut, Pelindo 1 Dumai didukung oleh PT Segara Mitra Abadi sebagai agen dari MIT Cargo (Pvt) Ltd. Komoditas CPO dan turunannya ini diekspor ke Port Klang, Malaysia yang kemudian akan diteruskan ke pelabuhan tujuan di Asia Timur.
Layanan ekspor petikemas ini menambah fitur layanan bisnis kepelabuhanan di Dumai yang memfasilitasi permintaan para pengguna jasa untuk membuka trayek pelayaran petikemas internasional.
Sebelum ada jalur pelayaran ini, pelaku bisnis harus mengirimkan barangnya melalui jalur darat yang kemudian dikirimkan melalui pelabuhan lain. Pengiriman barang ke Port Klang jika menggunakan pelabuhan lain membutuhkan waktu tiga hari perjalanan, namun jika melalui Pelabuhan Dumai diperkirakan memerlukan waktu sekitar 22 jam perjalanan.
“Layanan ekspor petikemas ini merupakan inovasi bisnis untuk menjawab kebutuhan para pengguna jasa. Ke depannya, kami juga akan terus mempersiapkan infrastruktur dan suprastruktur di pelabuhan untuk kegiatan ekspor petikemas internasional. Untuk kegiatan impornya, kami terus berkoordinasi dengan pihak KPP Bea Cukai serta sedang melengkapi persyaratan kepabeanan dan Tempat Penimbunan Sementara (TPS). Untuk mendorong kegiatan ekspor impor tersebut, kami juga akan mempersiapkan untuk pembuatan Pusat Logistik Berikat (PLB),” katanya.
Jonedi menambahkan selama triwulan I tahun 2021, kinerja Pelindo 1 Dumai mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan melayani kunjungan kapal dengan total volume 9.955 GT (Gross Tonnage), meningkat 1,33 persen dibandingkan dengan triwulan I tahun 2020 yang sebanyak 9.824 GT.
Sama halnya dengan trafik bongkar muat petikemas yang mengalami peningkatan yang signifikan selama triwulan I tahun 2021. Pelindo 1 melakukan bongkar muat petikemas sebanyak 3.608 boks, naik 43,23 persen dibandingkan dengan triwulan I tahun 2020 sebesar 2.519 boks.
Dalam mengembangkan layanan kepelabuhanannya, Pelindo 1 Dumai disandari kapal yang membawa ratusan mobil dari Jakarta. Layanan ini merupakan jawaban atas kebutuhan para pengguna jasa yang sebelumnya dalam pengiriman mobil dilakukan melalui jalur darat. Kapal yang membawa mobil ini sudah melakukan sandar dan bongkar di Pelabuhan Dumai sebanyak dua kali dengan membawa mobil mencapai 200 unit dalam sekali perjalanan. Layanan ini tentunya diharapkan mampu mendorong efektivitas dan efisiensi arus logistik.
Sementara itu, Regional Manager PT Ben Line Sumatera, Effendi Lim mengatakan Pelabuhan Dumai memiliki posisi yang strategis untuk melakukan ekspor petikemas sehingga pengiriman barang bisa lebih efisien dan efektif, baik dari sisi waktu dan biaya logistik.
“Kami bersyukur saat ini kami lebih mudah dalam melakukan ekspor barang melalui Pelabuhan Dumai. Ini menjadi solusi logistik bagi kita semua karena Pelindo 1 Dumai memberikan pelayanan ekspor ISO tank container langsung ke Port Klang, Malaysia. Dengan pelayaran internasional ini mampu membuat kita merasa aman dan bisa semakin efisien untuk sisi operasional serta efektivitas biaya logistiknya,” ujar Effendi.
Baca juga: Pelindo Dumai resmi layani petikemas internasional
Baca juga: Kementerian BUMN tunjuk Prasetyo sebagai Dirut baru Pelindo I
Baca juga: Pelindo 1 perkuat bisnis jasa maritim di Selat Malaka
“Ekspor CPO dan turunannya melalui ISO tank container di Dermaga C Pelabuhan Dumai merupakan layanan ekspor petikemas yang dilakukan secara berkesinambungan. Sebelumnya kegiatan ekspor petikemas perdana sudah dilakukan pada bulan Maret lalu,” ujar General Manager Pelindo 1 Cabang Dumai, Jonedi Ramli dalam pernyataan di Jakarta, Kamis.
Jonedi menjelaskan bahwa pada kegiatan ekspor perdana yang lalu, pengiriman CPO menggunakan flexibag container, yaitu sistem kemasan fleksibel yang digunakan untuk mengangkut bahan cair dalam petikemas. Namun untuk kegiatan ekspor yang kedua ini menggunakan ISO tank.
Dalam kegiatan ekspor ISO tank ini, Pelindo 1 Dumai bekerja sama dengan PT Ben Line selaku perwakilan dari pemilik ISO tank yaitu Den Hartogh Asia Pacific. Sementara untuk barge atau tongkang yang digunakan sebagai alat angkut, Pelindo 1 Dumai didukung oleh PT Segara Mitra Abadi sebagai agen dari MIT Cargo (Pvt) Ltd. Komoditas CPO dan turunannya ini diekspor ke Port Klang, Malaysia yang kemudian akan diteruskan ke pelabuhan tujuan di Asia Timur.
Layanan ekspor petikemas ini menambah fitur layanan bisnis kepelabuhanan di Dumai yang memfasilitasi permintaan para pengguna jasa untuk membuka trayek pelayaran petikemas internasional.
Sebelum ada jalur pelayaran ini, pelaku bisnis harus mengirimkan barangnya melalui jalur darat yang kemudian dikirimkan melalui pelabuhan lain. Pengiriman barang ke Port Klang jika menggunakan pelabuhan lain membutuhkan waktu tiga hari perjalanan, namun jika melalui Pelabuhan Dumai diperkirakan memerlukan waktu sekitar 22 jam perjalanan.
“Layanan ekspor petikemas ini merupakan inovasi bisnis untuk menjawab kebutuhan para pengguna jasa. Ke depannya, kami juga akan terus mempersiapkan infrastruktur dan suprastruktur di pelabuhan untuk kegiatan ekspor petikemas internasional. Untuk kegiatan impornya, kami terus berkoordinasi dengan pihak KPP Bea Cukai serta sedang melengkapi persyaratan kepabeanan dan Tempat Penimbunan Sementara (TPS). Untuk mendorong kegiatan ekspor impor tersebut, kami juga akan mempersiapkan untuk pembuatan Pusat Logistik Berikat (PLB),” katanya.
Jonedi menambahkan selama triwulan I tahun 2021, kinerja Pelindo 1 Dumai mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan melayani kunjungan kapal dengan total volume 9.955 GT (Gross Tonnage), meningkat 1,33 persen dibandingkan dengan triwulan I tahun 2020 yang sebanyak 9.824 GT.
Sama halnya dengan trafik bongkar muat petikemas yang mengalami peningkatan yang signifikan selama triwulan I tahun 2021. Pelindo 1 melakukan bongkar muat petikemas sebanyak 3.608 boks, naik 43,23 persen dibandingkan dengan triwulan I tahun 2020 sebesar 2.519 boks.
Dalam mengembangkan layanan kepelabuhanannya, Pelindo 1 Dumai disandari kapal yang membawa ratusan mobil dari Jakarta. Layanan ini merupakan jawaban atas kebutuhan para pengguna jasa yang sebelumnya dalam pengiriman mobil dilakukan melalui jalur darat. Kapal yang membawa mobil ini sudah melakukan sandar dan bongkar di Pelabuhan Dumai sebanyak dua kali dengan membawa mobil mencapai 200 unit dalam sekali perjalanan. Layanan ini tentunya diharapkan mampu mendorong efektivitas dan efisiensi arus logistik.
Sementara itu, Regional Manager PT Ben Line Sumatera, Effendi Lim mengatakan Pelabuhan Dumai memiliki posisi yang strategis untuk melakukan ekspor petikemas sehingga pengiriman barang bisa lebih efisien dan efektif, baik dari sisi waktu dan biaya logistik.
“Kami bersyukur saat ini kami lebih mudah dalam melakukan ekspor barang melalui Pelabuhan Dumai. Ini menjadi solusi logistik bagi kita semua karena Pelindo 1 Dumai memberikan pelayanan ekspor ISO tank container langsung ke Port Klang, Malaysia. Dengan pelayaran internasional ini mampu membuat kita merasa aman dan bisa semakin efisien untuk sisi operasional serta efektivitas biaya logistiknya,” ujar Effendi.
Baca juga: Pelindo Dumai resmi layani petikemas internasional
Baca juga: Kementerian BUMN tunjuk Prasetyo sebagai Dirut baru Pelindo I
Baca juga: Pelindo 1 perkuat bisnis jasa maritim di Selat Malaka
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: