New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak dunia berbalik naik (rebound) kuat pada Selasa karena dolar melemah dan permintaan untuk komoditi diproyeksikan meningkat.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Agustus, melonjak 2,20 dolar AS menjadi 77,15 dolar per barel, level tertinggi sejak 28 Juni.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Agustus melonjak 2,28 dolar menjadi 76,65 dolar per barel.

"Cerita besar adalah jelas dolar," kata Jason Schenker, presiden

Prestige Economics, juga mengutip spekulasi bahwa persediaan minyak mentah AS bisa menurun di tengah tingginya konsumsi.

Dolar awalnya naik terhadap euro Selasa, setelah Moody`s mengatakan telah menurunkan rating utang Portugal, mengutip memburuknya keuangan publik negara itu dan prospek pertumbuhan yang lemah.

Namun greenback kemudian melemah karena kekhawatiran untuk kesehatan zona euro keseluruhan berkurang ketika Yunani berhasil mengumpulkan dana di pasar obligasi hanya dua bulan setelah dana talangan (bailout) Uni Eropa-IMF untuk menghindari kebangkrutan nasional.

Sebuah dolar yang lemah meningkatkan permintaan untuk komoditas yang dihargakan dalam dolar saat mereka menjadi lebih murah untuk pembeli yang memegang mata uang saingan.

Harapan membaiknya hasil perusahaan AS setelah laba lebih baik dari perkiraan dari raksasa aluminium Alcoa pada Senin, juga mendorong sentimen pasar.

Wall Street melambung tinggi pada Selasa setelah awal positif dari musim laba kuartal kedua mendorong optimisme investor mengenai pemulihan ekonomi.

Alcoa membukukan laba bersih kuartal kedua 136 juta dolar dibandingkan dengan kerugian 454 juta dolar tahun lalu. Perhatian investor sekarang pada raksasa microchip Intel, yang melaporkan laba kemudian pada Selasa.

Sementara Departemen Energi AS (DoE) akan menerbitkan laporan mingguan stok minyak Amerika pada Rabu.

Di tempat lain pada Selasa, para pedagang mencerna laporan bulanan terakhir dari Badan Energi Internasional (IEA), unit strategi energi dari Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

IEA sedikit menaikkan proyeksinya untuk perkiraan permintaan minyak dunia pada 2010, yang sekarang terlihat 2,1 persen lebih tinggi sebesar 86,5 juta barel per hari.

Namun, tahun depan, kelompok itu memperkirakan adanya permintaan yang melambat di China dan sebagian besar bagian lain dari dunia.

IEA menambahkan bahwa mereka memperkirakan harga minyak tahun depan rata-rata 79,40 dolar per barel. (A026/K004)