Kemendikbud dan LPDP perluas ruang lingkup beasiswa
22 April 2021 17:15 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode 10 : Perluasan Program Beasiswa LPDP yang dipantau di Jakarta, Kamis (22/4). (ANTARA/Indriani)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) memperluas ruang lingkup beasiswa, tidak hanya untuk mahasiswa pascasarjana, tetapi juga sarjana.
“Kami memperluas inklusifitas beasiswa LPDP. Tidak hanya untuk S2 dan S3, tetapi juga sarjana dan non-gelar,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode 10 : Perluasan Program Beasiswa LPDP yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Program beasiswa LPDP sebelumnya terdiri dari tiga beasiswa, yakni beasiswa afirmasi, beasiswa targeted (PNS, TNI, Polri, dokter spesialis, pendidik, kewirausahaaan, dan kerja sama khusus), dan beasiswa umum, yakni reguler dan perguruan tinggi utama dunia.
Mulai 2021, Kemendikbud dan LPDP menyelenggarakan program baru, yakni Kampus Merdeka, program dosen dan tenaga pendidik, program guru dan tenaga pendidik, program vokasi, program prestasi dan beasiswa kebudayaan.
Untuk program Kampus Merdeka terbagi empat, yakni Kampus Mengajar, magang dan studi independen bersertifikat, pertukaran mahasiswa merdeka dan mobilitas internasional.
Sementara program dosen dan tenaga pendidik terdiri dari beasiswa dosen S2 dan S3, riset keilmuan, riset di industri dan magang di perguruan tinggi kelas dunia.
Program berikutnya, yakni program guru dan tenaga pendidik, yakni beasiswa S2 guru dalam dan luar negeri, sertifikasi guru dan beasiswa S3 guru dalam negeri.
Untuk program vokasi, terbagi dari magang di industri untuk guru SMK, beasiswa guru SMK, beasiswa kegiatan vokasi di luar kampus, sertifikasi magang dan pelatihan dosen dan tenaga pendidik vokasi, beasiswa dosen vokasi S2 dan S3 dalam dan luar negeri, dan riset keilmuan terapan di dalam negeri.
Selanjutnya program prestasi, terdiri dari S1 siswa berprestasi dan beasiswa S2 mahasiswa berprestasi. Terakhir, yakni beasiswa bidang kebudayaan, yang merupakan beasiswa S1 dalam negeri, S2 dan S3 dalam dan luar negeri bidang kebudayaan.
“Untuk pertama kalinya kami menyediakan program khusus kebudayaan. Kami membantu mahasiswa mengejar keilmuan mereka di bidang kebudayaan,” kata dia.
Nadiem menambahkan arah kebijakan baru program tersebut, yakni penerima manfaat beasiswa dapat menjalankan pendidikan bergelar S1, S2, S3, dan program non-gelar yang berkualitas tinggi.
Daftar universitas tujuan dibuat secara sistematis, yakni agregasi dari tiga ranking terbaik dunia, yakni QS, Times Higher, ARWU/Shanghai Ranking), universitas terbaik di negara terpilih, dan program studi terbaik per topik.
Selain itu, pendaftar dengan letter of acceptance (LoA) yang sudah diterima di kampus tujuan akan dipermudah prosesnya dan pendaftar yang belum punya LoA akan dibantu proses pendaftarannya.
“Kami memperluas inklusifitas beasiswa LPDP. Tidak hanya untuk S2 dan S3, tetapi juga sarjana dan non-gelar,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode 10 : Perluasan Program Beasiswa LPDP yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Program beasiswa LPDP sebelumnya terdiri dari tiga beasiswa, yakni beasiswa afirmasi, beasiswa targeted (PNS, TNI, Polri, dokter spesialis, pendidik, kewirausahaaan, dan kerja sama khusus), dan beasiswa umum, yakni reguler dan perguruan tinggi utama dunia.
Mulai 2021, Kemendikbud dan LPDP menyelenggarakan program baru, yakni Kampus Merdeka, program dosen dan tenaga pendidik, program guru dan tenaga pendidik, program vokasi, program prestasi dan beasiswa kebudayaan.
Untuk program Kampus Merdeka terbagi empat, yakni Kampus Mengajar, magang dan studi independen bersertifikat, pertukaran mahasiswa merdeka dan mobilitas internasional.
Sementara program dosen dan tenaga pendidik terdiri dari beasiswa dosen S2 dan S3, riset keilmuan, riset di industri dan magang di perguruan tinggi kelas dunia.
Program berikutnya, yakni program guru dan tenaga pendidik, yakni beasiswa S2 guru dalam dan luar negeri, sertifikasi guru dan beasiswa S3 guru dalam negeri.
Untuk program vokasi, terbagi dari magang di industri untuk guru SMK, beasiswa guru SMK, beasiswa kegiatan vokasi di luar kampus, sertifikasi magang dan pelatihan dosen dan tenaga pendidik vokasi, beasiswa dosen vokasi S2 dan S3 dalam dan luar negeri, dan riset keilmuan terapan di dalam negeri.
Selanjutnya program prestasi, terdiri dari S1 siswa berprestasi dan beasiswa S2 mahasiswa berprestasi. Terakhir, yakni beasiswa bidang kebudayaan, yang merupakan beasiswa S1 dalam negeri, S2 dan S3 dalam dan luar negeri bidang kebudayaan.
“Untuk pertama kalinya kami menyediakan program khusus kebudayaan. Kami membantu mahasiswa mengejar keilmuan mereka di bidang kebudayaan,” kata dia.
Nadiem menambahkan arah kebijakan baru program tersebut, yakni penerima manfaat beasiswa dapat menjalankan pendidikan bergelar S1, S2, S3, dan program non-gelar yang berkualitas tinggi.
Daftar universitas tujuan dibuat secara sistematis, yakni agregasi dari tiga ranking terbaik dunia, yakni QS, Times Higher, ARWU/Shanghai Ranking), universitas terbaik di negara terpilih, dan program studi terbaik per topik.
Selain itu, pendaftar dengan letter of acceptance (LoA) yang sudah diterima di kampus tujuan akan dipermudah prosesnya dan pendaftar yang belum punya LoA akan dibantu proses pendaftarannya.
Pewarta: Indriani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021
Tags: