Wapres minta kualitas pengajaran BLK Komunitas ditingkatkan
22 April 2021 13:01 WIB
Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta kualitas pengajaran di Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas dapat ditingkatkan, khususnya dalam hal materi dan fasilitator pelatihan.(Asdep KIP Setwapres)
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta kualitas pengajaran di Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas dapat ditingkatkan, khususnya dalam hal materi dan fasilitator pelatihan.
Hal itu disampaikan Wapres Ma’ruf Amin saat menerima Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah di kediaman dinas wapres di Jakarta, Kamis.
Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi mengatakan Wapres juga mengapresiasi semakin banyaknya lembaga masyarakat berbasis keagamaan, seperti di pondok pesantren, yang terjangkau dalam program pelatihan tersebut.
"Wapres meminta, kuncinya ada di pelatihan dan managerial skill di pesantren itu ditingkatkan lagi, seperti pengajarannya, calon-calon instrukturnya, itu lebih ditingkatkan mutunya," kata Masduki Baidlowi di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Pemerintah manfaatkan BLK Komunitas tingkatkan kapasitas pekerja
Baca juga: Kemnaker latih keterampilan masyarakat melalui BLK Komunitas
Materi pengajaran yang diberikan dalam BLK Komunitas tersebut juga seharusnya dapat menyesuaikan dengan perkembangan dan permintaan pasar, sehingga manfaatnya dapat tepat guna diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Dampaknya ini sangat positif karena perencanaannya dibangun berdasarkan kebutuhan daerah-daerah itu, ada yang bottom-up dan top-down; jadi sesuai dengan kebutuhan pasar perencanaannya itu," jelas salah satu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
BLK Komunitas merupakan fasilitas pelatihan vokasi dari Kemenaker bagi komunitas masyarakat berbasis keagamaan, seperti pondok pesantren, seminari, dhamma sukha, pasraman dan komunitas keagamaan lainnya.
Program Pemerintah yang dimulai sejak 2017 itu bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan kerja kepada siswa dan anggota komunitas keagamaan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. BLK Komunitas juga diharapkan dapat mencetak lebih banyak pengusaha dan lapangan pekerjaan.
Berdasarkan data Kemenaker, sejak 2017 hingga 2019 telah terdapat sebanyak 1.113 BLK Komunitas yang tersebar di sejumlah daerah, seperti Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca juga: Pelatihan BLK Komunitas dikembangkan sesuai kebutuhan industri
Baca juga: Kemnaker bangun 1.000 BLK Komunitas selama tahun 2020
Hal itu disampaikan Wapres Ma’ruf Amin saat menerima Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah di kediaman dinas wapres di Jakarta, Kamis.
Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi mengatakan Wapres juga mengapresiasi semakin banyaknya lembaga masyarakat berbasis keagamaan, seperti di pondok pesantren, yang terjangkau dalam program pelatihan tersebut.
"Wapres meminta, kuncinya ada di pelatihan dan managerial skill di pesantren itu ditingkatkan lagi, seperti pengajarannya, calon-calon instrukturnya, itu lebih ditingkatkan mutunya," kata Masduki Baidlowi di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Pemerintah manfaatkan BLK Komunitas tingkatkan kapasitas pekerja
Baca juga: Kemnaker latih keterampilan masyarakat melalui BLK Komunitas
Materi pengajaran yang diberikan dalam BLK Komunitas tersebut juga seharusnya dapat menyesuaikan dengan perkembangan dan permintaan pasar, sehingga manfaatnya dapat tepat guna diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Dampaknya ini sangat positif karena perencanaannya dibangun berdasarkan kebutuhan daerah-daerah itu, ada yang bottom-up dan top-down; jadi sesuai dengan kebutuhan pasar perencanaannya itu," jelas salah satu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
BLK Komunitas merupakan fasilitas pelatihan vokasi dari Kemenaker bagi komunitas masyarakat berbasis keagamaan, seperti pondok pesantren, seminari, dhamma sukha, pasraman dan komunitas keagamaan lainnya.
Program Pemerintah yang dimulai sejak 2017 itu bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan kerja kepada siswa dan anggota komunitas keagamaan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. BLK Komunitas juga diharapkan dapat mencetak lebih banyak pengusaha dan lapangan pekerjaan.
Berdasarkan data Kemenaker, sejak 2017 hingga 2019 telah terdapat sebanyak 1.113 BLK Komunitas yang tersebar di sejumlah daerah, seperti Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca juga: Pelatihan BLK Komunitas dikembangkan sesuai kebutuhan industri
Baca juga: Kemnaker bangun 1.000 BLK Komunitas selama tahun 2020
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021
Tags: