Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antarbank pada sesi siang Jakarta, Selasa siang turun 11 poin menjadi Rp9.048-Rp9.058 per dolar, karena pelaku makin aktif melepas rupiah untuk mencari untung setelah menguat tajam.

Meski rupiah terkoreksi, namun posisinya masih berada di bawah angka Rp9.050 per dolar, kata Direktur Currency Management Group, Farial Anwar, di Jakarta, Selasa.

Farial Anwar mengatakan, koreksi terhadap rupiah, karena pelaku cenderung melepas rupiah ketimbang membeli, meski ada laporan bahwa ekonomi Indonesia pada semester kedua 2010 akan lebih baik.

Indonesia ke depan akan merupakan negara yang banyak diminati pelaku asing untuk menempatkan dananya, karena prospek pasar yang makin cerah, ucapnya.

Menurut dia, pemerintah juga diperkirakan akan mempercepat mencairkan anggaran belanja modal dan meminta perbankan untuk lebih aktif menyalurkan kreditnya kepada masyarakat.

Apabila kondisi ini didukung pula oleh aktifnya investor asing menempatkan dananya di pasar domestik, maka pertumbuhan ekonomi akan semakin besar, katanya.

Oleh karena itu, lanjut dia, peluang rupiah untuk menguat lagi sangat besar, karena ke depan faktor positif masih besar.

Pasar domestik akan sangat diminati pelaku asing, karena dapat memberikan keuntungan yang lebih baik dari pasar di negara Asia lainnya, katanya.

Rupiah, menurut dia pada sore nanti masih akan terkoreksi, namun relatif kecil.

Mata uang Indonesia diperkirakan masih akan bertengger di bawah angka Rp9.050 per dolar AS, katanya menambahkan.
(T.H-CS/P003)