Kalianda, Lampung Selatan (ANTARA News) - Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan mensosialisasikan sertifikasi ternak di sejumlah gardu ternak terpadu pada 17 kecamatan kabupaten itu.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan, Ahmad Khandrie mengatakan, di Kalianda, Selasa, sertifikasi tersebut untuk menginvetarisasi seluruh ternak sapi di Lampung Selatan yang layak menjadi bibit inseminasi buatan dalam program swasembada daging tahun 2014 mendatang.
Kemudian, lanjut dia, setelah diinventarisasi melalui program tersebut, indukan sapi penghasil bibit unggul inseminasi diambil untuk memperbanyak kelahiran sapi di kabupaten itu.
"Persyaratannya, sapi harus memiliki data asal usul keturunan, kondisi kesehatan fisik dan berat lahir, serta saat ini pun harus sehat," tambah dia.
Khandrie berharap dengan program itu Lampung Selatan dapat menjadi lumbung ternak di Provinsi Lampung, denga didukung pengobatan gratis, dan pelayanan kawin suntik.
Selain itu, Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan menyiapkan sebanyak 22.000 bibit inseminasi buatan (IB) dari luar daerah untuk mendukung program swasembada daging.
Dia menjelaskan, benih inseminasi tersebut didatangkan dari sejumlah sentra peternakan penghasil sperma beku "straw" Kabupaten Lampung Tengah sesuai dengan kebutuhan dengan harga Rp7.000 per straw.
Sementara ini, keberhasilan IB untuk tingkat swadaya mencapai 80 persen, sedangkan pengembangan mencapai 70 persen dan 50 persen keberhasilan di tingkat introduksi atau pengenalan.
Selanjutnya, keberhasilan IB juga dapat terkoreksi melalui berapa kali IB dilakukan pada sapi kepada kelompok swadaya dua kali, kelompok pengembangan dan pengenalan.
Menurut Kepala Dinas Peternakan Lampung Selatan itu, keberhasilan tahun 2010 sudah membaik dari tahun sebelumnya, seperti pelaksanaan IB rata-rata tingkat kehamilan mencapai 50 persen di seluruh kecamtan Kabupaten Lampung Selatan.
Warga yang memiliki hewan ternak sapi di Tanjungbintang, Lampung Selatan, Harsono mengaku dengan sistem kawin suntik terjamin kualitas kehamilan dan bakal anak.
"Kita sudah bisa memprediksikan bahwa sapi akan bunting setelah kawin suntik. Berbeda ketika kawin alami harus menunggu, apakah pembuahan tersebut berhasil," kata dia.
Karena itu, lanjutnya, sejak adanya program kawin suntik, sapi betina yang memasuki birahi langsung dibawa ke petugas lapang, atau memanggil petugas tersebut. (PSO-048/K004)
Dinas Peternakan Lampung Selatan Sosialisasi Sertifikasi Ternak
13 Juli 2010 06:26 WIB
(ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
Tags: