Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau menyatakan pemerintah daerah butuh dukungan nyata dari pemerintah pusat untuk mengatasi abrasi di tiga pulau terluar, yakni Pulau Rupat, Pulau Rangsang dan Bengkalis yang panjang abrasi sudah mencapai 137 kilometer.

Gubernur Riau Syamsuar di Pekanbaru, Rabu, mengatakan sangat berharap pemerintah pusat untuk dapat menambah bantuan penanganan abrasi di pulau terluar tersebut. Sebabnya, saat ini bantuan yang didapat hanya untuk penanganan abrasi sepanjang satu kilometer dalam setahun.

"Kalau abrasinya 137 kilometer, kapan akan selesai penanganan abrasinya. Kami khawatir nantinya pulau ini akan hilang, kemudian juga bisa mempengaruhi perbatasan antar negara," kata Syamsuar.

Ia menjelaskan dulunya abrasi tidak termasuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Ini seakan pemerintah pusat tidak mengetahui bahwa di Riau ada pulau terluar yang setiap tahunnya terjadi abrasi.

Baca juga: Kepala BNPB tinjau pembangunan pemecah ombak di Pantai Padang Sumbar

Baca juga: Kepala BNPB sarankan Pemprov Sumbar buat Perda Ekosistem Laut


Syamsuar mengatakan pihaknya berusaha mendorong agar masalah tersebut menjadi perhatian bersama, dan akhirnya Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mendukung masalah abrasi masuk dalam RPJMN.

Hanya saja, ia mengatakan dukungan dari pemerintah pusat dinilainya masih minim.

"Namun, progres dari pada dukungan pemerintah pusat untuk menyelesaikan masalah abrasi ini, masih minim," ucapnya.

Padahal, akibat abrasi tersebut sudah banyak kebun bahkan rumah milik masyarakat yang hilang. Abrasi yang makin parah juga mengancam kedaulatan Indonesia karena tiga pulau terluar tersebut langsung berhadapan dengan negeri Jiran Malaysia di Selat Malaka.

Pulau Bengkalis dan Pulau Rupat berlokasi di Kabupaten Bengkalis, sedangkan Pulau Rangsang berada di Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Jadi sewaktu ada gelombang besar, dihantamnya tiga pulau terluar itu. Dan tiga pulau terluar ini sebagian besarnya adalah tanah gambut, jadi kalau musim gelombang sangat cepat sekali abrasinya," ujarnya.*

Baca juga: Cegah abrasi, senator bantu tanami mangrove di pesisir Pulau Aceh

Baca juga: BNPB bantu penanganan tiga titik abrasi Pantai Padang