Surabaya (ANTARA) - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengenang sosok kiper Listianto Raharjo sebagai legenda sepak bola yang layak menjadi panutan pemain di Tanah Air, khususnya penjaga gawang.

“Sepak bola Indonesia sangat kehilangan dengan kepergian Listianto Raharjo,” ujarnya di Surabaya, Rabu.

Bejo, sapaan akrab Listianto Raharjo, meninggal dunia di usia 50 tahun akibat serangan jantung di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, Selasa (20/4).

Baca juga: Menpora bangga dengan suporter sepak bola Indonesia

Mantan Ketua Umum PSSI ini turut berduka cita atas meninggalnya Listianto Raharjo dan menyebut sebagai salah satu penjaga gawang terbaik Indonesia yang menjadi inspirasi penjaga gawang lain.

Senator asal Jawa Timur ini menambahkan Listianto Raharjo adalah sosok profesional dan pekerja keras.

"Banyak hal yang bisa ditiru dari Listianto Raharjo. Secara keahlian ia sangat luar biasa. Selain itu, Bejo juga sosok profesional dan pekerja keras. Sebagai pribadi, saya menyampaikan duka cita sangat mendalam. Semoga Listianto Raharjo diterima amal ibadahnya dan keluarga yang ditinggalkan tabah menerima ujian ini," katanya.

Listianto Raharjo adalah kiper kelahiran Denpasar, Bali, 2 September 1970.

Semasa aktif di lapangan hijau, ia pernah memperkuat sejumlah tim besar Tanah Air, di antaranya Arema FC, Persib Bandung, Pelita Jaya, hingga Persikota Tangerang.

Kehebatannya juga membuat namanya dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia pada periode 1996-1997 dengan total 10 penampilan untuk skuat Garuda.

Baca juga: Arema FC: Apresiasi Presiden sinyal positif sepak bola Indonesia

Baca juga: Mantan pemain Persebaya dukung ASB di Surabaya


Sebelum meninggal dunia, ia menekuni profesi sebagai pelatih kiper PSS Sleman selama beberapa musim terakhir.

Namun, vakumnya kompetisi Liga 1 karena pandemi COVID-19, membuat ia harus terdepak dari jajaran pelatih Super Elang Jawa.

Terakhir, Listianto Raharjo menjadi pelatih kiper di Bhayangkara Solo FC U-20.